MAKALAH PARAGRAF
Disusun
sebagai persyaratan tugas Bahasa indonesia
Dosen
: Noor Rina kastatria,M.pd
Disusun
oleh Kelompok 4 / 1P :
1.
Hapsari
hayuningtyas (201511109)
2.
Wita
Marliana (201511123)
3.
Abu
Dzar Al Ghifary (201511167)
4.
Elly
Sulistyowati (201511182)
5.
Tri
Wahyu Rudiyanto (201511184)
6.
Lintang
Jati Panatas (201511185)
7.
Erik
Setyawan (201511186)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015 / 2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “
PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan
sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap
masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara –
cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji
syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa
sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah
membawa zaman kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan
dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan
referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google
yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya
dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Kudus
,12 maret 2016
(kelompok 4)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Umumnya
kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan
kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka
sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan
tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat,
dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang
kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
B. PENGERTIAN PARAGRAF
Secara
Umum, Pengertian Paragraf adalah karangan yang terdiri
dari sejumlah kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran
penjelas sebagai pendukungnya. atau paragraf dapat juga diartikan sebagai
seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas.
Kalimat Pokok atau kalimat utama yaitu kalimat yang berisi
masalah atau kesimpulan sebuah paragraf. Sedangkan kalimat penjelas adalah
kalimat yang berisi penjelas masalah pada kalimat utama.
C. STRUKTUR
PARAGRAF
Paragraf
terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut
:
1. Posisi Paragraf
Sebuah
karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung
kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa
paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur
pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu
sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan,
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
Pengertian
paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The
Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di
bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan Paragraf
Paragraf
bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1.
Sebagai penampung fragmen ide pokok atau
gagasan pokok keseluruhan paragraph
2.
Alat untuk memudahkan pembaca memahami
jalan pikiran penulisnya
3.
Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4.
Alat bagi pengarang untuk mengembangkan
jalan pikiran secara sistematis
5.
Dalam rangka keseluruhan karangan,
paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.
4.
Unsur-Unsur Paragraf
Ialah
beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun
secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
1)
transisi,
2)
kalimat topik,
3)
kalimat pengembang, dan
4)
kalimat penegas.
Keempat
unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu
paragraf atau topik paragraf mengandung dua
unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan
mungkin empat unsur.
5. Struktur Paragraf
Mendapatkan
banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf
dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1.
Paragraf terdiri atas transisi kalimat,
kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2.
Paragraf terdiri atas transisi berupa
kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
3.
Parazraf terdiri atas kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4.
Paragraf terdiri atas transisi berupa
kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5.
Paragraf terdiri atas transisi berupa
kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6.
Paragraf terdiri atas kalimat topik dan
katimat pengembang.
7.
Paragraf terdiri atas kalimat pengembang
dan katimat topik.
BAB
III
SYARAT-SYARAT
PEMBENTUKAN PARAGRAF
D. SYARAT-SYARAT PARAGRAF
1. Kesatuan
Kesatuan
paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan
(koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang
lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan
timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah
dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal,
seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran(paralelisme).
3. Ketuntasan
Paragraf
yang baik adalah paragraph yang tuntas. artinya suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf
yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.
Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah
paragraf yang tidak lengkap.
4. Keruntutan
Keruntutan
dalam paragraf adalah menyajiakan informasi dalam paragraf secara urut. Panjang
paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
v Memperhitungkar,
4 hal :
1.
Penyusunan kalimat topik,
2.
Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
3.
Pengembangan detail-detail penjelas yang
tepat, dan
4.
Penggunaan kata-kata transisi, frase,
dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5.
Pola Sususnan Paragraf
Rangkaian
pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan
yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
1)
pola runtunan waktu,
2)
pola uraian sebab akibat,
3)
pola perbandingan dan pertentangan,
4)
pola analogi,
5)
pola daftar, dan
6)
pola lain.
v Ada tiga teknik pengembangan
paragraf :
1. Secara alami
Pengembangan
paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2. Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan
paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa
posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu
diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
3. Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam
bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf
deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf,
disebut paragraf induktif.
E. MACAM-MACAM PARAGRAF
1. Eksposisi
Berisi
uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para
pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan
pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur
kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep
sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian
anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis
itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut
dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan
ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam
diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan
ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur
cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam
istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang
perpustakaan hanya ada dia.
F. Macam-macam paragraf berdasarkan urutannya
1. Paragraf pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh
paragraf pembuka :
Pemuli
baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak
demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.
2. Paragraf isi
Paragraf
isi berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik,
paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang
bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3. Paragraf penutup
Paragraf
penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh
paragraf penutup :
Demikian
proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho
dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.
G. Macam-macam paragraf berdasarkan letak
kalimat utama
1. Paragraf deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh
paragraf deduktif :
Kemauannya
sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu
harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari
ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh
paragraf induktif :
Semua
orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa
bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat.
Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.
Contoh
paragraf campuran :
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
H. Macam-macam paragraf berdasarkan isi
1. Paragraf deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh
paragraf deskripsi :
Dari
balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang
kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.
Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. Paragraf proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian
atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3.
Paragraf efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
Dalam
pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar
paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau
tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan
hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan
kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam
paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Kalimat
utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan
kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di
awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf. Berdasarkan
penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
1.
Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea
2.
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
3.
Variatif : kalimat utama diletakan di
awal dan diulang pada akhir alinea
4.
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh
alinea
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas. Judul
(kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1.
Provokatif (menarik)
2.
Berbentuk frase
3.
Relevan (sesuai dengan isi)
4.
Logis
5.
Spesifik
BAB
IV
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa Indonesia dapat member
kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi
kebangsaan dengan Berbahasa Indonesia kita bias menambah Cakrawa dan pemikiran
dan berbahasa yang lusa. Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran
yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan
kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melinkan berhubungan
antara yang satu dengan yang lain dalam satu rangkaian yang membentuk suatu
kalimat.
Pada umumnnya paragraf itu ada dua
macam, yaitu paragraf deduktif dan induktif.
J. Saran
Dalam membuat suatu paragraf yang
terdiri dari beberapa kalimat. Kita harus mengetahui dahulu kalimat yang akan
disusun menjadi sebuah paragraf. Tersebut harus memilikihubungan yang erat dan
memenuhi syarat-syarat yang telah kami uraikan di BAB sebelumnnya.
Daftar
Pustaka
1. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.
2. Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan
Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya.
3. Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan
Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.
4. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan
Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga
5. Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi. Jakarta :
PT Grasindo.
6. Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato.
Jakarta : PT Grasindo.
7. Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia.
Jakarta. Universitas Gunadarma
8. Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik
Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha Media.
9. Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis
Paragraf. Grasindo.
10. Budiharso,
Teguh. 2009. Panduan Lengkap Penulisan
Karya Ilmiah. Angkasa.
11. Indriaty,
Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.
12.
Wuryanto,
R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan
Yang Disempurnakan ). Paung Bona Jaya.
13. Muda,
Ahmad A.K. 2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia Idx Ed.terbaru. Tititk Terang.
14. http://fusliyanto.wordpress.com/kumpulan-materi-bahasa-indonesia-3/
15. http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html