Rabu, 07 Desember 2016

MAKALAH ANALISIS PRILAKU KONSUMEN



MAKALAH ANALISIS PRILAKU KONSUMEN

Disusun sebagai persyaratan tugas Ekonomi Manajerial
Dosen : Dr.Drs.MOHAMMAD ZAINURI.MM

 
 
Disusun oleh Kelompok 3 :
1.      Roza kurniawan                 
2.      Retno mulyaningtyas          
3.      Muh bagus maulana            
4.      Hapsari hayuningtyas       
5.      Tri wahyu rudiyanto          
6.      Bayu adi tiyan                     
7.      Yoga nor alamsyah            
8.      Ayu dwi putrantri             
9.      Doris eka permana           
10.  M rizal zulianto H             

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015/2016



KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ANALISIS PRILAKU KONSUMEN  “ pada mata kuliah Ekonomi Manajerial. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt  atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.






Kudus ,17 0ktober 2016

                                                                                                                      (kelompok 3)




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen.Tapi bagaimanapun juga ke tidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.
Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli.Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Menjelaskan apa Perilaku Konsumen?
2.      Menjelaskan apa Pendekatan Utilitas?
3.      Menjelaskan apa Pendekatan Kurva indeferens?
4.      Menjelaskan apa garis anggaran?
5.      Menjelaskan apa Pilihan Konsumen?
6.      Menjelaskan apa Penurunan Kurva Permintaan?
C .TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Memahami Perilaku Konsumen
2.      Memahami Pendekatan Utilitas
3.      Memahami Pendekatan Kurva indeferens
4.      Memahami garis anggaran
5.      Memahami Pilihan Konsumen
6.      Memahami Penurunan Kurva Permintaan





BAB II
 PEMBAHASAN
A.    PERILAKU KONSUMEN
Teori konsumen digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan produk- produk yang akan dipilih oleh konsumen (rumah tangga) pada tingkat pendapatan dan harga tertentu" Teori ini juga digunakan untuk mendapatkan kurva permintaan" Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis penentuan pilihan konsumen ini ada 3 yaitu:
1.      pendekatan utilitas.
2.      pendekatan kurva indiferens.
3.      pendekatan atribut.
Pendekatan terakhir merupakan pendekatan yang paling baru" ?amun pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan indiferens.
B.     PENDEKATAN UTILITAS
pendekatan ini menganggap bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari pengonsumsian barang - barang dan jasa sering di sebut utilitas . istilah utilitas ini berhubungan dengan nama seorang filosof inggris yang  bernama
·         Jeremy Benthem
(1748-1832)Namun demikian ,tidak ada seorang ekonom pun pada masa itu yang bias memahami hubungan antara nilai suatu barang dengan kepuasan yang di peroleh dari pengkonsumsian barang tersebut.
·         Adam Smith
(1723-1790) membedakan nilai guna (value is use)dengan nilai tukar (value is exchange) dan memberi contoh yang sangat terkenal yakni antara berlian dan air .berlian mempunyai harga yang tinggi (nilai tukar)tetapi tidak begitu penting bagi kehidupan (nilai guna rendah).air mempunyai harga yang rendah (nilai tukar),tetapi sangat penting bagi kehidupan (nilai guna tinggi) .

·         David Ricardo
(1722-1823)dan kemudian karl Marx(1818-1883)menganggap konsep ini di dasarkan pada nilai kerja (congealed labor)menurut marx jika membutuhkan 2 tenaga kerja untuk menghasilkan barang X dan hanya membutuhkkan 1 tenaga kerja untuk menghasilkan barang Y,maka nilai barang X adalah dua kali nilai barang Y.
·         William Stanley Jevons
(1835-1882)yang menjelaskan hubungan antara utilitas dan harga (atau nilai tukar).Dia memperkenalkan konsep utilitas marginal (marginal utility).ia mengatakan bahwa utilitas marginal lah yang berhubungan dengan harga.
v  Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas
1.      1.Tingkat utilitas total yang di$apai seseorang konsumen merupakan fungsi dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya :
Utilitas U (barang X, barang Y, barang Z….)
2.      konsumen akan memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk padakendala anggarannya.
3.      Utilitas dapat diukur secara cardinal.
4.      Marginal utility (MU)dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsiakan menurun.MU adalah perubahan total utility (TU) yang disebabkan oleh tambahan satu unit barang yang dikonsumsi, ceteris paribus.
Untuk memahami konsep utilitas ini ,perhatikan contoh berikut :Tabel di bawah ini menunjukkan skedul Total Utility dan Marginal Utility untuk rokok.skedulMU mempunyai ciri yang menurun .setiap tambahan rokok yang di hisap akan menghasilkan tambahan Tu yang semakain kecil.
v  Hubungan antara TU dengan MU
kuantitas rokok yang di hisap
Total Utility (TU)
Marginal Utility (MU)
0
1
2
3
4
5
0
9
17
24
30
35
-
9
8
7
6
5
v  Perbandingan antara MU dan P
Seorang konsumen akan memilih barang-barang yang dapat memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk kepada kendala anggarannya(budget)-nya.Utilitas tersebut akan maksimum jika perbandingan antar MU dan harga adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsi, misalnya barang X,Y dan Z.
Contoh jika kaidah di atas tidak terpenuhi , maka konsumen bias mengatur lagi alokasi pengeluarannya untuk menaikkan tingakt utilitas yang di perolehnya.
Jika konsumen mengurangi konsumsi barang X sebesar 1 Unit ,maka konsumsi barang Y akan naik sebesar 4 Unit dengan jumlah pengeluaran yang sama .Utilitas akan turun sebesar 10 utils (unit utilitas)untuk menurunkan satu 1 unit barang X tersebut.Utilitas akan naik sampai 20 utils jika tambahankonsumsi barang X sebesar 4 unit.Total Utility konsumen akan naik.jika rasio antara MU dan P sama,maka konsumen tidak perlu mengatur kembali pengalokasian pembelian untuk menaikkan Total Utility nya.
v  Slope marginal utility (MU)
Asumsi bahwa MU semakin menurun (diminishing marginal utility)mencerminkan bahwa kurva permintaan akan berslope negatife.konsumen akan mengurangi jumlah barang yang di belinya jika harga barang tersebut naik,sesuai dengan kaidah rasio di atas ,ceteris paribus.

C.    PENDEKATAN KURVA INDIFERENS
Pendekatan kurva indiferens (ordinal Utility) menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan pada beberapa kelompok barang menunjukkan peringkat dari barang-barang tersebut.sekelompok barang terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu .misalnya sebuah rumah ,dua mobil,atau 3 sepeda motor.
v  Asumsi-asumsi Pendekatan kurva indiferens
1.      1.konsumen mendapat kepuasan atau utilitas lewat barang-barang yang dikonsumsinya.
U=U (barang X, barang Y,barang Z……)
1.      konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepadakendala anggaran yang ada.
2.      konsumen mempunyai suatu skala preferensi.
3.      Marginal Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang X pada tingkat kepuasan yang sama.



v  Skala atau Fungsi preferensi
Fungsi preferensi preferensi adalah suatu sistem atau serangkaian kaidah dalam menentukan pilihan. Setiap individu dianggap memiliki fungsi preferensi dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Untuk setiap 2 kelompok barang ,A dan B misalnya ,Konsumen bias memuat peringkat sebagai brtikut : A lebih di sukai dari pada B, B lebih di sukai dari pada A, maka A indiferens terhadap B.
2.      Peringakat tersebut bersifat transitif : yaitu jika A lebih di sukai dari pada B dan B lebih di sukai dari pada C,maka A lebih di sukai dari pada C.
3.      konsumen selalu ingin mengkonsumsi jumlah barang yang lebih banyak ,karena konsumen tidak pernah “terpuaskan”.
v  Kurva indeferens mencerminkan preferensi konsumen
kurva indiferens adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.Artinya konsumen tidak akan lebih suka (prefer) kepada suatu titik di banding titik-titik yang lain yang terletak pada kurva tersebut.Kumpulan kurva indiferens disebut indifference maps dari setiap konsumen.
Contoh : Skedul indiferens dan kurva indiferens.Jika kuantitas suatu barang turun ,maka kuantitas untuk barang lain naik agar konsumen dapat “mempertahankan”tingkat kepuasan yang sama.
v  Marginal Rate Of Subtitution
Kelompok barang
Tongseng (Piring)
Sate (tusuk)
A
B
C
D
E
1
2
3
4
5
20
15
11
8
6


v  Ciri-ciri kurva indiferens
kurva indiferens mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin),semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2.      kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lainnya.
3.      kurva indiferens berslope negative.
4.      kurva indiferens cembung kearah origin.
v  Marginal Rate Of substitution (MRS) pada kurva indiferens
MRS akan menurun sepanjang suatu kurva indiferens .jumlah barang Y yang bias di ganti oleh satu unit barang X ,pada kurva indiferens yang sama akan menurun jika rasio antara barang X dan Y naik .Hal tersebut menunjukkan bahwa kurva tersebut akan cembung kearah origin.
v  Hubungan antara MRS dengan slope kurva indiferens
Besarnya MRS sama dengan nilai negative dari slope kurva indiverens .karena slope kurva indiferens selalu negative ,maka MRS akan selalu positif .
MRS= - slope
Contohnya : Semua kelompok barang yang di sajikan pada contoh menunjukkan tingkat kepuasan yang sama.Oleh karena itu kita dapat menghitung MRS dari tongseng untuk sate dengan cara menghitung beberapa sate yang akan di korbankan untuk setiap 1 piring tambahan tongseng.




D.    GARIS ANGGARAN
Garis Anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat hargatertentu. konsumen hanya mempu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran. Titik-titik pada sebelah kiri garis anggaran tersebut menunjukkan tingkat pengeluaran yang lebih rendah .
contoh :jika anggaran (i) sebesar Rp 100 ribu dengan harga barang X dan Y masing-masing Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu ,maka garis anggarannya ditunjukkan oleh garis BB (gambar di bawah).Daerah anggarannya (budget set) melukiskan semua kombinasi (X,Y)yang dapat dibeli dengan anggaran sebesar Rp 100 ribu atau kurang.


v  Persamaan Garis Anggaran
Persamaan garis anggaran (dimana I = pendapatan atau anggaran konsumen) bisa dilukiskan dengan dua cara :
(1)   I = X. + Y.
Atau
(2)     X
 persamaan anggaran :

100 = 100X + 10Y
Y      =  -     X atau Y = 10 -

v  Ciri-ciri garis anggaran
Garis anggaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Berslope negative.
2.      Berbentuk linier selama harga tidak berubah.
3.      Nilai dan garis anggaran semakin ke kanan semakin besar.
4.      Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.
v  Slope Garis Anggran sama dengan - /
Slope garis anggaran sama dengannilai negalif dari rasio antara harga barang pada sumbu X   dengan harga barang pada sumbu Y .Kita dapat menghitung slope garis tersebut dengan mencari titik-titik potongannya dengan sumbu Xdan Y dan dengan menggunakan pengertian slope.
Contoh perpotongan pada sumbu Y terjadi pada I/  = 100/10 = 10.Sedangkan perpotongan pada sumbu X terjadi pada I/ = 100/5 = 20.
Slope =  =  x  =  =  =
v  Pergeseran Garis Anggaran
Garis anggaran akan bergeser jika anggaran dan atau berubah.kenaikan jumlah anggaran akan menggeser garis anggaran ke kanan (menjauh titik origin)sementara itu,kenaikan harga barang X akan menebabkan garis anggaran berputar mendekati titik asal (origin)sepanjang sumbu X.
Contoh : jika anggran naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 200 ribu garis anggran BB akan bergeser Ke B’B’ ,seperti gambar di atas.jika harga barang X turun menjadi Rp 4 ribu , garis anggran tersebut akan berputar ke arah luar pada sumbu X yakni ke B’.


E.     PILIHAN KONSUMEN
Seorang konsumen akan memilih sekelompok barang yang memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi tersebut harus memenuhi 2 syarat:
1.      keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran.
2.      keadaan tersebut terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan garis anggaran. 
Sekelompok barang yang memaksimumkan kepuasan konsumen tersebut ditunjukkan oleh titik C pada gambar titik E juga terletak di dalam daerah anggaran tetapi dibawah kurva indiferens. Sedangkan titik F diatas kurva indiferens tetapi tidak didalam daerah anggaran.
v  Syarat keseimbangan : MRS =  /
Titik C pada gambar merupakan titik singgung antara kurva indiferens dengan garis anggaran .oleh karena itu slope kedua kurva tersebut harus sama pada titik tersebut.
·         Slope kurva indiferens  = (-Y/X )=- MRS
·         Slope garis anggran  = - /


Oleh karena itu ,pada titik C
·         -MRS= - - /
·         MRS =  /
Titik C merupakan titik keseimbngan di dalam contoh tersebut.konsumen tidak mempunyai rangsangan (insentif) untuk mengubah kombinasi barang-barang yang di pilihnya .dengan kata lain ,tidak ada kombinasi lain yang bias di capai yang memberikan tingkat kepuasan yang sama dengan kendala anggran yang ada.

v  Pengaruh perubahan pendapatan dan harga
Pergeseran garis anggran akan mengubah keseimbangan jumlah barang X dan Y yang di konsumsi.Jika harga barang Y naik garis anggaran akan berputar dari BB ke B’B .tingkat konsumsi barang-barang yang memaksimumkan kepuasan akan bergeser dari C menjadi C’.
 
F.     PENURUNAN KURVA PERMINTAAN
Kurva indiferens dapat digunakan untuk menurunkan kurva permintaan, baik secara grafis maupun matematis.Penurunan tersebut dilakukan dengan dua tahap.Tahap pertama,gambar kan kurva konsumsi-harga (price consumption curve = PCC).Tahap ke dua,gambarkan kembali kombinasi –kombinasi harga –kuantitas  dari PCC tersebut.perhatikan hubungan antara kurva indeferens dengan kurva peermintaan.kuantitas-kuantitas pada kurve permintaan adalah jumlah barang yang di beli (di konsumsi)yang memaksimumkan kepuasan konsumen pada berbagai tingakat harga,ceteris paribus.
v  Kuantitas yang di pilih tergantung pada tingkat harga
Kurva konsumsi –harga (PCC) merupakan kumpulan barang (barang X dan barang Y) yang memaksimumkan kepuasan konsumen pada berbagai tingkat harga barang X, dengan menganggap pendapatan dan harga barang lain (barang Y )tidak berubah.
v  Penggambaran kembali harga dan kuantitas
Kombinasi-kombinasi  antara harga dan kuantitas pda PCC dapat di gambarkan pada sumbu harga dan kuantitas untuk  mendapatkan kurva permintaan.kurva tersebut menunjukkan berbagai kuantitas suatu barang yang akan di beli konsumen pada berbagai tingktan harga.



v  PCC dan Elastisitas Harga
Slope kurva konsumsi harga (PCC) menunjukkan nilai elastisitas harga.
1.      jika PCC horizontal ,elastisitas  harga sama dengan satu (unitary).tidak ada perubahan pengeluaran untuk barang X atau Y karena jumlah barang Y yang di beli, harga barang Y, dan pendapatan tidak berubah .
2.      jika PCC berslope positif ,elastisitas harga lebih kecil dari satu (inelastis).jika harga barang X turun ,pengeluaran untuk barang Y naik dan pengeluaran barang X turun.
3.      jika PPC berslope negative ,elastisitas harga lebih besar dari satu (elastis).jika harga barang X turun ,pengeluaran untuk barang Y turun dan pengeluaran untuk barang X naik. 

G.    KEGUNAAN KURVA INDIFERENS
Kurva indiferens dapat digunakan setiap saat jika anda mencoba menganalisis pilihan antara dua barang.dengan member batasan bahwa suatu barang adalah “segala sesuatu”, maka cara ini dapat diterapkan di dalam permasalahan pilihan konsumen yangsangat luas. Misalnya jika anda menghadapi suatu permasalahan : “ Analis Pengaruh Program XXX terhadap konsumsi barang Y.
Contoh : Analisislah pengaruh dari usulan berikut ini.pajak penggunaan bensin super di turunkan dan pajak penggunaan premium di naikkan.pajak tersebut akan menurunkan harga bensin super,sedangkan harga premium akan naik.
H.    PENDEKATAN ATRIBUT
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh kelvin lanchester pada tahun 1966.Teori-teori sebelumnya menggunakan asumsi bahwa yang diperhatikan oleh konsumen adalah produknya, maka pendekatan atribut ini di dasarkan pada asumsi bahwa perhatian konsumen bukan terhadap produk secara fisik. yang dimaksud dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut.Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa pengangkutan, prestise, privacy, keamanan, kenyamanan dan sebagainya.
Dalam pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga telah membagi- bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya untuk pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan sebagainya. Persoalan selanjutnya adalah bagaimanajumlah anggaran untuk makanan didistribusikan di antara berbagai pilihan makanan.
konsumen mendapatkan kepuasan dari pengonsumsian atribut.Namun demikian, konsumen harus membeli produk untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi produk itu merupakan alatuntuk menyampaikan atribut dalam proses konsumsi.
Sebagai contoh table melukiskan seorang konsumen yang biasa makan diluar rumah di enam restoran (A,B,C,D,E,F).Atribut pada 6 restoran tersebut digambarkan tabel dibawah ini.
Atribut dan Harga makanan di 6 restoran
Restoran
Harga per makan $
Derajat atribut

Rasio Nyaman /lezat
Per makan $100


Nyaman
Lezat


A
B
C
D
E
F
22,22
25,00
27,30
26,47
18,95
19,74
89
94
76
57
18
10
22
50
86
90
72
77
4,05
1,88
0,88
0,63
0,25
0,13
4,50
4,00
3,66
3,78
5,28
5,07

Seberapa banyak suatu barang itu harus di beli di tentukan oleh besarnya anggaran dan harga yang bersangkutan .Dari table di atas dengan anggaran $100 konsumen tersebut mendapatkan dari restoran A sebanyak (4,5 x 89)=400,5 satuan atribut kenyamanan suasana restoran dan (4,5 x 22)=99 satuan atribut kelezatan makanan .Demikian dari restoran B,C,D,E dan F  di peroleh dari jumlah satuan atribut dengan cara yang sama .
Menguraikan bagian pokok dari pendekatan tersebut .Dalam kasus ini kita melihat bagaimna seorang konsumen menggunakan anggaran makan di restoran .atribut makan di restran hanya di asumsikan dua macam ,yaitu lezatnya makanan yang di gambarkan pada sumbu horizontal dan sumbu nyaman di restoran di gambarkan pada sumbu vertical.
Kombinasi kenyamanan suasana dan lezatnya makanan untuk masing-masing restoran yang masuk dalam perhitungan konsumen gambar di atas dalam bentuk garis kombinasi kepuasan atribut.
 Selera konsumen berbeda-beda ,maka tidak dapat di harapkan bahwa sudut garis kombinasi hasil kepuasan atribut untuk restoran yang sama yang di berikan oleh konsumen yang satu akan sama dengan yang akan di beriakan oleh konsumen yang lain.ini berate susunan atau struktur garis kombinasi hasil kepuasan atribut cenderung berada antara yang di miliki konsumen yang satu dan yang di miliki oleh konsumen yang lain .

Panjang garis kombinasi hasil kepuasan atribut itu tergantung kepada :
1.      Besarnya anggaran yang di sediakan oleh konsumen untuk makan di restoran.
2.      Harga setiap kali makan di restoran.
3.      Kombinasi hasil kepuasan atribut (yaitu penjumlahan kelezatan makanana dan kenyamanan suasana) yang di peroleh konsumen setiap kali makan di restoran tersebut.
v  Keseimbangan konsumen
Untuk mengetahui atau menentukan titik keseimbangan konsumen kita harus terlebih dahulu perlu mengetahui kurva indiferens konsumen kurva indiferens di sini di maksudkan sebagai kurva yang menghubungkan berbagai kombinasi atribut yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen .Seperti biasanya kurva indiferens yang lebih tinggi letaknya lebih di sukai karna mencerminkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dan mereka tidak berpotongan satu sama lain ,cenderung terhadap titik asal (O),serta turun dari atas ke kanan bawah .

v  Perubahan harga dan hukum permintaan
Titik batas yang di capai pada masing-masing garis atribut di tentukan oleh rasio antara penghasilan dan harga barang di kali kan dengan besar atribut masing-masing suatu barang tersebut .Dengan persepsi dan penghasilan konsumen yang sama ,maka perubahan harga barang pasti akan menggeser titik batas atribut dan dengan sendirinya garis batas efisien si juga bergeser .Apabila harga barang turun ,maka garis batas efisiensi bergeser keluar dan sebaliknya bila harga barang naik ,garis batas efisiensi bergeser ke dalam mendekati titik (O).Sebagai akibatnya konsumen mencapai kurva indiferens yang lain dan mengkonsumsi lebih banyak barang yang harga lebih murah dan mengurangi konsumsi barang barang yang berharga lebih mahal.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Model pilihan konsumen dapat dikembangkan dengan menggunakan asumsi pengukuran kardinal dan ordinal.Pendekatan kardinal menganggap bahwa utilitas bias diukur dengan cara penjumlahan (additive).Seperti mengukur tinggi badab dan berat badan seseorang.Pendekatan ordinal menganggap bahwa utilitas tidak dapat diukur dengan cara penjumlahan.utilitas yang lebih banyak atau lebih tinggi hanya menunjukkan kepuasan yang lebih besar saja. Selain itu, pendekatan cardinal menganggap bahwa tingkat kepuasan marginal dalam pengkonsumsian suatu barang adalah menurun (diminishing marginal utility).
Pendekatan kurva indiferens (ordinal) ini menganggap bahwa konsumen memiliki suatu skala preferensi dalam memilih barang-barang yang akan dikonsumsinya. kurva indiferens ini berslope negative, tidak berpotongan, dan naik menjauhi titik asal (origin).
Garis anggaran menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli konsumen dengan sejumlah pendapatan dan anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.Tingkat kepuasan konsumen akan maksimum pada tingka anggran tertentu pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggran .pada titik tersebut MRS =  / .
Kurva konsumsi –harga (PCC) menunjukkan kumpulan barang (barang X dan barang Y) yang di pilih konsumen yang memaksimumkan kepuasannya pada berbagai tingkat harga barang X,dengan menganggap pendapatan dan harga barang lainnya (barang Y) tidak berubah .
Elastisitas harga akan lebih besar dari satu jika PCC berslope negative,sama dengan satu jika PCC berslope sama dengan nol, dan lebih kecil dari satu jika berslope positif.  
B.     SARAN
Kita perlu mempelajari beberapa aspek yang sudah kami susun dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua pasti menginginkan konsumen yang banyak  . Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan dibutuhkan oleh semua orang khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam analisis prilaku konsumen untuk menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang lebih baik.
C.    DAFTAR PUSTAKA
ü  Arsyad,Lincolin.2000.Ekonomi Manajerial .Edisi ke 4.Yogyakarta:BPFE
ü  https://www.academia.edu/16644192/Makalah_Ekonomi_Manajerial_Perilaku_Konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar