MAKALAH ANALISIS PRILAKU KONSUMEN
Disusun sebagai persyaratan tugas
Ekonomi Manajerial
Dosen : Dr.Drs.MOHAMMAD ZAINURI.MM
Disusun oleh Kelompok 3 :
1.
Roza
kurniawan
2.
Retno
mulyaningtyas
3.
Muh
bagus maulana
4.
Hapsari
hayuningtyas
5.
Tri
wahyu rudiyanto
6.
Bayu
adi tiyan
7.
Yoga
nor alamsyah
8.
Ayu
dwi putrantri
9.
Doris
eka permana
10. M rizal zulianto H
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ANALISIS PRILAKU KONSUMEN “
pada mata kuliah Ekonomi Manajerial. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka
selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak
semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt
atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke
zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai
pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan
makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar
dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kudus ,17 0ktober 2016
(kelompok 3)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas
penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian
konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada
konsumen.Tapi bagaimanapun juga ke tidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu
masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran
sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama.
Lebih jauh lagi karena alat menganalisis
perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan
secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli.Sekalipun para pemasar
mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat
memenuhi faktor tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Menjelaskan apa Perilaku Konsumen?
2.
Menjelaskan apa Pendekatan Utilitas?
3.
Menjelaskan apa Pendekatan Kurva
indeferens?
4.
Menjelaskan apa garis anggaran?
5.
Menjelaskan apa Pilihan Konsumen?
6.
Menjelaskan apa Penurunan Kurva
Permintaan?
C
.TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Memahami Perilaku Konsumen
2.
Memahami Pendekatan Utilitas
3.
Memahami Pendekatan Kurva indeferens
4.
Memahami garis anggaran
5.
Memahami Pilihan Konsumen
6.
Memahami Penurunan Kurva Permintaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERILAKU
KONSUMEN
Teori konsumen digunakan untuk
menjelaskan dan meramalkan produk- produk yang akan dipilih oleh konsumen
(rumah tangga) pada tingkat pendapatan dan harga tertentu" Teori ini
juga digunakan untuk mendapatkan kurva permintaan" Pendekatan yang
digunakan dalam menganalisis penentuan pilihan konsumen ini ada 3 yaitu:
1. pendekatan
utilitas.
2. pendekatan
kurva indiferens.
3. pendekatan
atribut.
Pendekatan
terakhir merupakan pendekatan yang paling baru" ?amun pendekatan yang
sering digunakan adalah pendekatan indiferens.
B.
PENDEKATAN
UTILITAS
pendekatan ini menganggap bahwa kepuasan
konsumen yang diperoleh dari pengonsumsian barang - barang dan jasa sering di
sebut utilitas . istilah utilitas ini berhubungan dengan nama seorang filosof inggris
yang bernama
·
Jeremy
Benthem
(1748-1832)Namun
demikian ,tidak ada seorang ekonom pun pada masa itu yang bias memahami
hubungan antara nilai suatu barang dengan kepuasan yang di peroleh dari
pengkonsumsian barang tersebut.
·
Adam
Smith
(1723-1790)
membedakan nilai guna (value is use)dengan nilai tukar (value is exchange) dan
memberi contoh yang sangat terkenal yakni antara berlian dan air .berlian
mempunyai harga yang tinggi (nilai tukar)tetapi tidak begitu penting bagi
kehidupan (nilai guna rendah).air mempunyai harga yang rendah (nilai
tukar),tetapi sangat penting bagi kehidupan (nilai guna tinggi) .
·
David
Ricardo
(1722-1823)dan
kemudian karl Marx(1818-1883)menganggap konsep ini di dasarkan pada nilai kerja
(congealed labor)menurut marx jika membutuhkan 2 tenaga kerja untuk
menghasilkan barang X dan hanya membutuhkkan 1 tenaga kerja untuk menghasilkan
barang Y,maka nilai barang X adalah dua kali nilai barang Y.
·
William
Stanley Jevons
(1835-1882)yang
menjelaskan hubungan antara utilitas dan harga (atau nilai tukar).Dia memperkenalkan
konsep utilitas marginal (marginal utility).ia mengatakan bahwa utilitas
marginal lah yang berhubungan dengan harga.
v Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas
1. 1.Tingkat
utilitas total yang di$apai seseorang konsumen merupakan fungsi dari kuantitas
berbagai barang yang dikonsumsinya :
Utilitas
U (barang X, barang Y, barang Z….)
2. konsumen
akan memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk padakendala anggarannya.
3. Utilitas
dapat diukur secara cardinal.
4. Marginal
utility (MU)dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsiakan menurun.MU
adalah perubahan total utility (TU) yang disebabkan oleh tambahan satu unit
barang yang dikonsumsi, ceteris paribus.
Untuk
memahami konsep utilitas ini ,perhatikan contoh berikut :Tabel di bawah ini
menunjukkan skedul Total Utility dan Marginal Utility untuk rokok.skedulMU
mempunyai ciri yang menurun .setiap tambahan rokok yang di hisap akan
menghasilkan tambahan Tu yang semakain kecil.
v Hubungan antara TU dengan MU
kuantitas rokok yang di hisap
|
Total Utility (TU)
|
Marginal Utility (MU)
|
0
1
2
3
4
5
|
0
9
17
24
30
35
|
-
9
8
7
6
5
|
v Perbandingan antara MU dan P
Seorang konsumen akan memilih barang-barang
yang dapat memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk kepada kendala anggarannya(budget)-nya.Utilitas
tersebut akan maksimum jika perbandingan antar MU dan harga adalah sama untuk
setiap barang yang dikonsumsi, misalnya barang X,Y dan Z.
Contoh
jika kaidah di atas tidak terpenuhi , maka konsumen bias mengatur lagi alokasi
pengeluarannya untuk menaikkan tingakt utilitas yang di perolehnya.
Jika konsumen mengurangi konsumsi barang
X sebesar 1 Unit ,maka konsumsi barang Y akan naik sebesar 4 Unit dengan jumlah
pengeluaran yang sama .Utilitas akan turun sebesar 10 utils (unit
utilitas)untuk menurunkan satu 1 unit barang X tersebut.Utilitas akan naik
sampai 20 utils jika tambahankonsumsi barang X sebesar 4 unit.Total Utility
konsumen akan naik.jika rasio antara MU dan P sama,maka konsumen tidak perlu
mengatur kembali pengalokasian pembelian untuk menaikkan Total Utility nya.
v Slope marginal utility (MU)
Asumsi
bahwa MU semakin menurun (diminishing marginal utility)mencerminkan bahwa kurva
permintaan akan berslope negatife.konsumen akan mengurangi jumlah barang yang
di belinya jika harga barang tersebut naik,sesuai dengan kaidah rasio di atas
,ceteris paribus.
C.
PENDEKATAN
KURVA INDIFERENS
Pendekatan kurva indiferens (ordinal
Utility) menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan konsumen dan
menurunkan fungsi permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan pada
beberapa kelompok barang menunjukkan peringkat dari barang-barang
tersebut.sekelompok barang terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas
tertentu .misalnya sebuah rumah ,dua mobil,atau 3 sepeda motor.
v Asumsi-asumsi Pendekatan kurva
indiferens
1. 1.konsumen
mendapat kepuasan atau utilitas lewat barang-barang yang dikonsumsinya.
U=U
(barang X, barang Y,barang Z……)
1. konsumen
akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepadakendala anggaran yang ada.
2. konsumen
mempunyai suatu skala preferensi.
3. Marginal
Rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat
utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit
barang X pada tingkat kepuasan yang sama.
v Skala atau Fungsi preferensi
Fungsi preferensi preferensi adalah
suatu sistem atau serangkaian kaidah dalam menentukan pilihan. Setiap individu
dianggap memiliki fungsi preferensi dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Untuk
setiap 2 kelompok barang ,A dan B misalnya ,Konsumen bias memuat peringkat
sebagai brtikut : A lebih di sukai dari pada B, B lebih di sukai dari pada A,
maka A indiferens terhadap B.
2. Peringakat
tersebut bersifat transitif : yaitu jika A lebih di sukai dari pada B dan B
lebih di sukai dari pada C,maka A lebih di sukai dari pada C.
3. konsumen
selalu ingin mengkonsumsi jumlah barang yang lebih banyak ,karena konsumen
tidak pernah “terpuaskan”.
v Kurva indeferens mencerminkan
preferensi konsumen
kurva indiferens adalah kurva yang
menunjukkan kombinasi konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan
tingkat kepuasan yang sama.Artinya konsumen tidak akan lebih suka (prefer)
kepada suatu titik di banding titik-titik yang lain yang terletak pada kurva
tersebut.Kumpulan kurva indiferens disebut indifference maps dari setiap
konsumen.
Contoh
: Skedul indiferens dan kurva indiferens.Jika kuantitas suatu barang turun
,maka kuantitas untuk barang lain naik agar konsumen dapat “mempertahankan”tingkat
kepuasan yang sama.
v Marginal Rate Of Subtitution
Kelompok barang
|
Tongseng (Piring)
|
Sate (tusuk)
|
A
B
C
D
E
|
1
2
3
4
5
|
20
15
11
8
6
|
v Ciri-ciri kurva indiferens
kurva
indiferens mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Semakin ke kanan atas (menjauhi titik
origin),semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2.
kurva indiferens tidak berpotongan satu
sama lainnya.
3.
kurva indiferens berslope negative.
4.
kurva indiferens cembung kearah origin.
v Marginal Rate Of substitution (MRS)
pada kurva indiferens
MRS akan menurun sepanjang suatu kurva
indiferens .jumlah barang Y yang bias di ganti oleh satu unit barang X ,pada
kurva indiferens yang sama akan menurun jika rasio antara barang X dan Y naik
.Hal tersebut menunjukkan bahwa kurva tersebut akan cembung kearah origin.
v Hubungan antara MRS dengan slope
kurva indiferens
Besarnya MRS sama dengan nilai negative
dari slope kurva indiverens .karena slope kurva indiferens selalu negative
,maka MRS akan selalu positif .
MRS=
- slope
Contohnya : Semua
kelompok barang yang di sajikan pada contoh menunjukkan tingkat kepuasan yang
sama.Oleh karena itu kita dapat menghitung MRS dari tongseng untuk sate dengan
cara menghitung beberapa sate yang akan di korbankan untuk setiap 1 piring
tambahan tongseng.
D.
GARIS
ANGGARAN
Garis Anggaran adalah garis yang
menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu, pada tingkat hargatertentu. konsumen hanya mempu membeli
sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran. Titik-titik
pada sebelah kiri garis anggaran tersebut menunjukkan tingkat pengeluaran yang
lebih rendah .
contoh
:jika anggaran (i) sebesar Rp 100 ribu dengan harga barang X dan Y masing-masing
Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu ,maka garis anggarannya ditunjukkan oleh garis BB (gambar
di bawah).Daerah anggarannya (budget set) melukiskan semua kombinasi (X,Y)yang
dapat dibeli dengan anggaran sebesar Rp 100 ribu atau kurang.
v Persamaan Garis Anggaran
Persamaan
garis anggaran (dimana I = pendapatan atau anggaran konsumen) bisa dilukiskan
dengan dua cara :
(1) I
= X.
+ Y.
Atau
(2)
X
persamaan anggaran :
100
= 100X + 10Y
Y =
-
X atau Y = 10 -
v Ciri-ciri garis anggaran
Garis
anggaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berslope
negative.
2. Berbentuk
linier selama harga tidak berubah.
3. Nilai
dan garis anggaran semakin ke kanan semakin besar.
4. Garis
anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.
v Slope Garis Anggran sama dengan -
/
Slope garis
anggaran sama dengannilai negalif dari rasio antara harga barang pada sumbu X
dengan harga barang pada sumbu Y
.Kita dapat menghitung slope garis
tersebut dengan mencari titik-titik potongannya dengan sumbu Xdan Y dan dengan
menggunakan pengertian slope.
Contoh
perpotongan pada sumbu Y terjadi pada I/
=
100/10 = 10.Sedangkan perpotongan pada sumbu X terjadi pada I/
= 100/5 = 20.
Slope =
=
x
=
=
=
v Pergeseran Garis Anggaran
Garis anggaran akan bergeser jika
anggaran dan atau berubah.kenaikan jumlah anggaran akan menggeser garis anggaran
ke kanan (menjauh titik origin)sementara itu,kenaikan harga barang X akan menebabkan
garis anggaran berputar mendekati titik asal (origin)sepanjang sumbu X.
Contoh
: jika anggran naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 200 ribu garis anggran BB akan
bergeser Ke B’B’ ,seperti gambar di atas.jika harga barang X turun menjadi Rp 4
ribu , garis anggran tersebut akan berputar ke arah luar pada sumbu X yakni ke
B’.
E.
PILIHAN
KONSUMEN
Seorang konsumen akan memilih sekelompok
barang yang memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran
yang ada. Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi tersebut
harus memenuhi 2 syarat:
1. keadaan
tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan
garis anggaran.
2. keadaan
tersebut terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan
garis anggaran.
Sekelompok barang yang memaksimumkan
kepuasan konsumen tersebut ditunjukkan oleh titik C pada gambar titik E juga
terletak di dalam daerah anggaran tetapi dibawah kurva indiferens. Sedangkan
titik F diatas kurva indiferens tetapi tidak didalam daerah anggaran.
v Syarat keseimbangan : MRS =
/
Titik
C pada gambar merupakan titik singgung antara kurva indiferens dengan garis
anggaran .oleh karena itu slope kedua kurva tersebut harus sama pada titik
tersebut.
·
Slope kurva indiferens = (-⍙Y/⍙X )=- MRS
·
Slope garis anggran = -
/
Oleh
karena itu ,pada titik C
·
-MRS= - -
/
·
MRS =
/
Titik
C merupakan titik keseimbngan di dalam contoh tersebut.konsumen tidak mempunyai
rangsangan (insentif) untuk mengubah kombinasi barang-barang yang di pilihnya
.dengan kata lain ,tidak ada kombinasi lain yang bias di capai yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama dengan kendala anggran yang ada.
v Pengaruh perubahan pendapatan dan harga
Pergeseran
garis anggran akan mengubah keseimbangan jumlah barang X dan Y yang di
konsumsi.Jika harga barang Y naik garis anggaran akan berputar dari BB ke B’B
.tingkat konsumsi barang-barang yang memaksimumkan kepuasan akan bergeser dari
C menjadi C’.
F.
PENURUNAN
KURVA PERMINTAAN
Kurva indiferens dapat digunakan untuk
menurunkan kurva permintaan, baik secara grafis maupun matematis.Penurunan tersebut
dilakukan dengan dua tahap.Tahap pertama,gambar kan kurva konsumsi-harga (price
consumption curve = PCC).Tahap ke dua,gambarkan kembali kombinasi –kombinasi
harga –kuantitas dari PCC
tersebut.perhatikan hubungan antara kurva indeferens dengan kurva peermintaan.kuantitas-kuantitas
pada kurve permintaan adalah jumlah barang yang di beli (di konsumsi)yang
memaksimumkan kepuasan konsumen pada berbagai tingakat harga,ceteris paribus.
v Kuantitas yang di pilih tergantung
pada tingkat harga
Kurva konsumsi –harga (PCC) merupakan
kumpulan barang (barang X dan barang Y) yang memaksimumkan kepuasan konsumen
pada berbagai tingkat harga barang X, dengan menganggap pendapatan dan harga
barang lain (barang Y )tidak berubah.
v Penggambaran kembali harga dan
kuantitas
Kombinasi-kombinasi antara harga dan kuantitas pda PCC dapat di
gambarkan pada sumbu harga dan kuantitas untuk
mendapatkan kurva permintaan.kurva tersebut menunjukkan berbagai
kuantitas suatu barang yang akan di beli konsumen pada berbagai tingktan harga.
v PCC dan Elastisitas Harga
Slope kurva konsumsi
harga (PCC) menunjukkan nilai elastisitas harga.
1. jika
PCC horizontal ,elastisitas harga sama
dengan satu (unitary).tidak ada perubahan pengeluaran untuk barang X atau Y
karena jumlah barang Y yang di beli, harga barang Y, dan pendapatan tidak
berubah .
2. jika
PCC berslope positif ,elastisitas harga lebih kecil dari satu (inelastis).jika
harga barang X turun ,pengeluaran untuk barang Y naik dan pengeluaran barang X
turun.
3. jika
PPC berslope negative ,elastisitas harga lebih besar dari satu (elastis).jika
harga barang X turun ,pengeluaran untuk barang Y turun dan pengeluaran untuk
barang X naik.
G.
KEGUNAAN
KURVA INDIFERENS
Kurva indiferens dapat digunakan setiap
saat jika anda mencoba menganalisis pilihan antara dua barang.dengan
member batasan bahwa suatu barang adalah “segala sesuatu”, maka cara ini dapat
diterapkan di dalam permasalahan pilihan konsumen yangsangat luas. Misalnya
jika anda menghadapi suatu permasalahan : “ Analis Pengaruh Program XXX
terhadap konsumsi barang Y.
Contoh
: Analisislah pengaruh dari usulan berikut ini.pajak penggunaan bensin super di
turunkan dan pajak penggunaan premium di naikkan.pajak tersebut akan menurunkan
harga bensin super,sedangkan harga premium akan naik.
H.
PENDEKATAN
ATRIBUT
Teori ini pertama kali diperkenalkan
oleh kelvin lanchester pada tahun 1966.Teori-teori sebelumnya menggunakan
asumsi bahwa yang diperhatikan oleh konsumen adalah produknya, maka pendekatan
atribut ini di dasarkan pada asumsi bahwa perhatian konsumen bukan
terhadap produk secara fisik. yang dimaksud dengan atribut suatu barang adalah
semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan barang
tersebut.Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa pengangkutan,
prestise, privacy, keamanan, kenyamanan dan sebagainya.
Dalam pendekatan atribut diasumsikan
bahwa rumah tangga telah membagi- bagi anggaran untuk tiap kelompok
kebutuhan. Misalnya untuk pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan
sebagainya. Persoalan selanjutnya adalah bagaimanajumlah anggaran untuk makanan
didistribusikan di antara berbagai pilihan makanan.
konsumen mendapatkan kepuasan dari
pengonsumsian atribut.Namun demikian, konsumen harus membeli produk untuk
memperoleh atribut tersebut. Jadi produk itu merupakan alatuntuk menyampaikan
atribut dalam proses konsumsi.
Sebagai
contoh table melukiskan seorang konsumen yang biasa makan diluar rumah di enam
restoran (A,B,C,D,E,F).Atribut pada 6 restoran tersebut digambarkan tabel
dibawah ini.
Atribut dan Harga makanan di 6
restoran
Restoran
|
Harga per makan $
|
Derajat atribut
|
|
Rasio Nyaman /lezat
|
Per makan $100
|
|
|
Nyaman
|
Lezat
|
|
|
A
B
C
D
E
F
|
22,22
25,00
27,30
26,47
18,95
19,74
|
89
94
76
57
18
10
|
22
50
86
90
72
77
|
4,05
1,88
0,88
0,63
0,25
0,13
|
4,50
4,00
3,66
3,78
5,28
5,07
|
Seberapa banyak suatu barang itu harus
di beli di tentukan oleh besarnya anggaran dan harga yang bersangkutan .Dari
table di atas dengan anggaran $100 konsumen tersebut mendapatkan dari restoran
A sebanyak (4,5 x 89)=400,5 satuan atribut kenyamanan suasana restoran dan (4,5
x 22)=99 satuan atribut kelezatan makanan .Demikian dari restoran B,C,D,E dan F di peroleh dari jumlah satuan atribut dengan
cara yang sama .
Menguraikan bagian pokok dari pendekatan
tersebut .Dalam kasus ini kita melihat bagaimna seorang konsumen menggunakan
anggaran makan di restoran .atribut makan di restran hanya di asumsikan dua
macam ,yaitu lezatnya makanan yang di gambarkan pada sumbu horizontal dan sumbu
nyaman di restoran di gambarkan pada sumbu vertical.
Kombinasi kenyamanan suasana dan
lezatnya makanan untuk masing-masing restoran yang masuk dalam perhitungan
konsumen gambar di atas dalam bentuk garis kombinasi kepuasan atribut.
Selera
konsumen berbeda-beda ,maka tidak dapat di harapkan bahwa sudut garis kombinasi
hasil kepuasan atribut untuk restoran yang sama yang di berikan oleh konsumen
yang satu akan sama dengan yang akan di beriakan oleh konsumen yang lain.ini
berate susunan atau struktur garis kombinasi hasil kepuasan atribut cenderung
berada antara yang di miliki konsumen yang satu dan yang di miliki oleh
konsumen yang lain .
Panjang
garis kombinasi hasil kepuasan atribut itu tergantung kepada :
1. Besarnya
anggaran yang di sediakan oleh konsumen untuk makan di restoran.
2. Harga
setiap kali makan di restoran.
3. Kombinasi
hasil kepuasan atribut (yaitu penjumlahan kelezatan makanana dan kenyamanan
suasana) yang di peroleh konsumen setiap kali makan di restoran tersebut.
v Keseimbangan konsumen
Untuk mengetahui atau menentukan titik
keseimbangan konsumen kita harus terlebih dahulu perlu mengetahui kurva
indiferens konsumen kurva indiferens di sini di maksudkan sebagai kurva yang
menghubungkan berbagai kombinasi atribut yang memberikan kepuasan yang sama
bagi konsumen .Seperti biasanya kurva indiferens yang lebih tinggi letaknya
lebih di sukai karna mencerminkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dan mereka
tidak berpotongan satu sama lain ,cenderung terhadap titik asal (O),serta turun
dari atas ke kanan bawah .
v Perubahan harga dan hukum
permintaan
Titik batas yang di capai pada
masing-masing garis atribut di tentukan oleh rasio antara penghasilan dan harga
barang di kali kan dengan besar atribut masing-masing suatu barang tersebut
.Dengan persepsi dan penghasilan konsumen yang sama ,maka perubahan harga
barang pasti akan menggeser titik batas atribut dan dengan sendirinya garis
batas efisien si juga bergeser .Apabila harga barang turun ,maka garis batas
efisiensi bergeser keluar dan sebaliknya bila harga barang naik ,garis batas
efisiensi bergeser ke dalam mendekati titik (O).Sebagai akibatnya konsumen
mencapai kurva indiferens yang lain dan mengkonsumsi lebih banyak barang yang
harga lebih murah dan mengurangi konsumsi barang barang yang berharga lebih
mahal.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Model pilihan konsumen dapat
dikembangkan dengan menggunakan asumsi pengukuran kardinal dan ordinal.Pendekatan
kardinal menganggap bahwa utilitas bias diukur dengan cara penjumlahan
(additive).Seperti mengukur tinggi badab dan berat badan seseorang.Pendekatan
ordinal menganggap bahwa utilitas tidak dapat diukur dengan cara
penjumlahan.utilitas yang lebih banyak atau lebih tinggi hanya menunjukkan
kepuasan yang lebih besar saja. Selain itu, pendekatan cardinal menganggap
bahwa tingkat kepuasan marginal dalam pengkonsumsian suatu barang adalah
menurun (diminishing marginal utility).
Pendekatan kurva indiferens (ordinal)
ini menganggap bahwa konsumen memiliki suatu skala preferensi dalam memilih
barang-barang yang akan dikonsumsinya. kurva indiferens ini berslope negative,
tidak berpotongan, dan naik menjauhi titik asal (origin).
Garis anggaran menunjukkan jumlah barang
yang dapat dibeli konsumen dengan sejumlah pendapatan dan anggaran tertentu,
pada tingkat harga tertentu.Tingkat kepuasan konsumen akan maksimum pada tingka
anggran tertentu pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan
garis anggran .pada titik tersebut MRS =
/
.
Kurva konsumsi –harga (PCC) menunjukkan
kumpulan barang (barang X dan barang Y) yang di pilih konsumen yang
memaksimumkan kepuasannya pada berbagai tingkat harga barang X,dengan
menganggap pendapatan dan harga barang lainnya (barang Y) tidak berubah .
Elastisitas harga akan lebih besar dari
satu jika PCC berslope negative,sama dengan satu jika PCC berslope sama dengan
nol, dan lebih kecil dari satu jika berslope positif.
B.
SARAN
Kita perlu mempelajari beberapa aspek
yang sudah kami susun dalam Pemabahasan makalah ini, kita semua pasti
menginginkan konsumen yang banyak .
Untuk itu dalam makalah ini sangat perlu dan dibutuhkan oleh semua orang
khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam analisis
prilaku konsumen untuk menentukan kehidupan dimasa yang akan datang agar
menjadi manusia yang lebih baik.
C.
DAFTAR
PUSTAKA
ü Arsyad,Lincolin.2000.Ekonomi
Manajerial .Edisi ke 4.Yogyakarta:BPFE
ü https://www.academia.edu/16644192/Makalah_Ekonomi_Manajerial_Perilaku_Konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar