MAKALAH ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI SDM
Disusun
sebagai persyaratan tugas Studi kelayakan bisnis
Dosen : Drs.
H,Chanafi Ibrahim. MM
Disusun oleh Kelompok 3:
1.
Muh
Bagus Maulana (201511100)
2.
Hapsari
Hayuningtyas (201511109)
3. Wita Marliana (201511123)
4.
Putri
Haniatun Nafisa (201511149)
5. Abu Dzar Al Ghifary (201511167)
6. Elly Sulistyowati (201511182)
7. Tri Wahyu Rudiyanto (201511184)
8. Lintang
Jati Panatas (201511185)
9. Erik Setiyawan (201511186)
10. Nafis
Ainul Wafa (201511187)
11. Jamil
Abdullah (201511188)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017 / 2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MAKALAH ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI SDM“
pada mata kuliah studi kelayakan bisnis . Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka
selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak
semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke
zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai
pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan
makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar
dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kudus
, 18 Oktober 2017
(kelompok 3)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Halaman
A. Latar Belakang……………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah………………………………………… 4
C. Tujuan…………………………………………………….. 5
BAB II LANDASAN TEORI.
A. Pengertian aspek manajemen ……………………………. 6
B. Pengertian organisasi …………………..………………… 7
C. Pengertian sumber daya manusia………………………... 8
BAB
III PEMBAHASAN
A. Pengertian Aspek Manajemen……………………………. 11
B. Manajemen Pembangunan Proyek……………………….. 12
C. Manajemen Sumber Daya Manusia……………………… 12
D. Pengertian Organisasi…………………………………….. 15
E. Bentuk-Bentuk Organisasi……………………………….. 16
BAB
IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………….. 19
B. Saran……………………………………………………… 19
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen secara umum diartikan sebagai ‘pengaturan’,
artinya manajemen adalah sebuah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Jadi manajemen adalah bagaimana kita bisa menata dan mengatur sumber daya
agar suatu usaha dapat berjalan di koridor yang sesuai sebagaimana mestinya
demi tercapainya suatu tujuan. Hampir semua perusahaan memiliki manajemen
tersendiri yang diduduki oleh orang-orang yang berpengalaman didalamnya. Karena
manajemen dalam dunia usaha amatlah vital, maka suatu usaha apalagi yang sedang
di rintis tidak akan bisa berjalan teratur dan konsisten tanpa adanya sebuah
manajemen di dalamnya. Manajemen sendiri harus mengiringi usaha tersebut karena
hubungannya yang saling terikat dan tidak bisa digugurkan salah satunya karena
usah dan manajemen memang harus dimulai secara bersamaan dan berdampingan.
Manajemen pun mulai memiliki banyak ragam, seperti manajemen
keuangan, manajemen pembangunan dan lain sebagainya. Dan di setiap lini
tersebut haruslah dipegang oleh profesional yang akan menjadi jaminan untuk
suksesnya sebuah usaha yang akan atau sedang dirintis yang terdiri dari
perorangan atau bisa juga organisasi-organisasi khusus. Karena manajemen yang
baik juga menjadi faktor dari berhasil tidaknya suatu usaha, maka suatu usaha
yang mengalami pailit (bangkrut) mencerminkan dari buruknya manajemen di
dalamnya pun sebaliknya. Dalam manajemen juga terdapat aspek-aspek yang harus
diketahui terlebih dalam manajemen pembangunan proyek dan kaitannya dengan
sumber daya manusia yang akan dibahas pada bab selanjutnya.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa
saja aspek-aspek manajemen dan organisasi?
2.
Apa
pengertian dari manajemen pembangunan proyek?
3.
Apa
pengertian dari manajemen sumber daya manusia?
4.
Apa
pengertian dari organisasi?
5.
Apa
saja bentuk-bentuk dari organisasi?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah berikut ini.
1.
Mengetahui
apa saja aspek-aspek manajemen dan organisasi.
2.
Mengetahui
apa pengertian dari manajemen pembangunan proyek.
3.
Mengetahui
apa pengertian dari manajemen sumber daya manusia.
4.
Mengetahui
apa pengertian dari organisasi.
5.
Mengetahui
apa saja bentuk-bentuk dari organisasi.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Pengertian aspek manajemen
v Menurut Prajudi Atmosudirdjo:
Manajemen merupakan menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang,
uang, mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.
v Menurut Sondang P. Siagian:
Manajemen merupakan kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
v Menurut Manullang: Manajemen adalah
seni dan ilmu pencatatan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, serta
pengawasan (pengontrollan) sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
v Menurut The Liang Gie: Manajemen
adalah proses yang menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha kerja sama
manusia sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
v Menurut Henry Fayol: Manajemen
adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan merencanakan mengorganisasikan,
menggerakkan sumber daya manusia, dan mengadakan pengendalian dalam rangka
mencapai tujuan.
v Manajemen Menurut George R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengadakan pengendalian melalui kegiatan
orang lain dalam rangka mencapai suatu tujuan.
v Menurut Harold Koontz dan Cyrill
O'Donnell: Manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
dengan menggunakan kegiatan orang lain.
Untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang manajer membutuhkan sarana
manajemen yang disebut dengan unsur manajemen. Menurut Manullan (1992), unsur
manajemen tersebut, meliputi:
- Manusia (Man): manusia adalah sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan memerlukan sumber daya manusia.
- Material (Material): Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan material atau bahan-bahan. Oleh karena itu, material dianggap pula sebagai alat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan.
- Mesin (Machine): Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin seperti pada masa lalu, sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia.
- Metode (Method): Untuk melakukan kegiatan secara berdaya guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, metode atau cara dianggap sebagai sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan.
- Uang (Money): Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegagalan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan.
- Pasar (Markets): Bagi badan yang bergerak di bidang industri sarana manajemen penting lainnya adalah pasar. Tanpa adanya pasar bagi hasil produksi, jelas tujuan perusahaan industri tidak mungkin tercapai. Salah satu masalah pokok bagi suatu perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada.
B.
Pengertian organisasi
v Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan: organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
v Menurut Chester L Bernard: Organisasi adalah system kerjasama antara dua
orang atau lebih, yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
v Menurut Stoner James A.F: organisasi adalah suatu
pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
v Menurut Stephen P. Robbins: Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
v Menurut Prof Dr. Sondang P. Siagian: organisasi ialah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan
yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
C.
Pengertian sumber daya manusia
Pengertian sumber daya manusia dan penerapannya sering kali masih belum
sejalan dengan keinginan organisasi. Sementara keselarasan dalam mengelola SDM
menjadi faktor utama kesuksesan jalannya sebuah organisasi. Lalu sumber daya
yang bagaimana yang perlu dikembangkan agar tujuan organisasi bisa tercapai
dengan baik?
Sebelum melangkah lebih lanjut, ada baiknya kita kembali ke pengertian
awal untuk memahami hal ini. Apa yang dimaksud dengan sumber daya manusia? Mari
kita lihat menurut pendapat para ahli.
v
Sonny Sumarsono (2003, h 4), Sumber Daya Manusia
atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja
atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM
mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu
untuk menghasilkan barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia
yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu
bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis,
yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan atau masyarakat.
v
Mary Parker Follett Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang
diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu
sendiri.
Definisi ini, yang dikemukakan oleh Mary Parker Follett,
mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang
diperlakukan, atau dengan kata lain dengan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan
itu sendiri.
Manajemen memang dapat mempunyai pengertian lebih luas dari
pada itu, tetapi definisi di atas memberikan kepada kita kenyataan bahwa kita
terutama mengelola sumber daya manusia bukan material atau finansial.
Di lain pihak manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan
(penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perencanaan dan
penugasan kelompok kerja), penyusunan personalia (penarikan, seleksi,
pengembangan, pemberian kompensasi, dan penilaian prestasi kerja), pengarahan
(motivasi, kepemimpinan, integrasi, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
v M.T.E.
Hariandja (2002, h 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal.
Oleh karena itu SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi organisasi.
v
Mathis dan Jackson (2006, h.3) SDM adalah
rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan
penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
organisasi.
v
menurut Mullins (2005) dalam The Chartered
Institute of Personnel and Development (CIPD).Sumber daya manusia dinyatakan
sebagai strategi perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia
untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses
untuk mendukung strategi.
v Hasibuan
(2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
SDM terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya
kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau
manusia menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan
yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya
pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan
diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya
Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ).
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Aspek Manajemen
Aspek
manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat vital dalam suatu usaha.
Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin saja akan mengalami
kegagalan jika manajemen dan organisasi tidak berjalan dengan baik. Proses
manajemen sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar suatu usaha bisa berjalan
lebih mudah. Dan kaidah-kaidah (aturan) itu sendiri bisa tergambar jelas
melalui fungsi-fungsi manajemen berikut ini.
1.
Perencanaan
(Planning)
Perencanaan
dalah proses untuk menentukan kemana dan bagaimana suatu usaha akan dijalankan
atau dimulai untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Pengorganisasian
(Organizing)
Pengorganisasian
adalah proses untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam unit-unit tertentu
agar jelas dan teratur sesuai dengan tanggung jawab dan wewenang si pemegang
unit.
3.
Pelaksanaan
(Actuating)
Pelaksanaan
adalah proses dimana semua hal yang terencana telah dimulai oleh seluruh unit.
Seperti seorang manajer yang mengerahkan seluruh bawahannya untuk memulai
pekerjaan sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan kepadanya.
4.
Pengawasan
(Controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur, menilai dan
mengevaluasi hasil pekerjaan agar tetap sesuai dengan rencana awal dan
mengoreksi berbagai penyimpangan selama proses pelasanaan kerja.
B.
Manajemen
Pembangunan Proyek
Manajemen
pembangunan proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi
proyek yang sedang dilaksanakan. Pembangunan proyek harus mengkoordiasikan
rencana pelaksanaan dengan sumber daya yang disediakan agar proyek tadi dapat
terselesaikan sesuai target, artinya proyek tersebut selesai tepat waktu dan
sesuai dengan konsepnya.
1.
Perencanaan
Proyek
Perecanaan
proyek yaitu penggambaran apa dan bagaimana proyek harus dikerjakan. Hal kitu
meliputi jenis pekerjaan, waktu peyelesaian, tenaga pelaksana, peralatan dan
juga anggaran. Perencanaan ini dinilai memudahkan bagi pihak terkait agar bisa
bekerja lebih mudah dan terjadwal rapi.
2.
Penjadwalan
Proyek
Penjadwalan
proyek meliputi penjadwalan waktu-waktu dari masing-masing aktifitas proyek
dalam urutan yang sudah diatur. Terdapat beberapa macam bagan yang sering
digunakan para penjadwal, salah satu yang paling terkenal adalah bagan Gantt
yang dinilai lebih mudah ditafsir dan efektif untuk digunakan.
3.
Pengawasan
Proyek
Mengawasi dan mengendalikan jalannya proyek adalah satu hal
yang tak boleh disepelekan dalam pembangunan proyek demi kesesuaian proyek
dengan target yang telah ditetapkan. Lebih dari itu pengawasn ini berguna untuk
mengawasi arus anggaran dan mengevaluasi berbagai kelemahan dan kekeliruan
selama pembangunan proyek.
C.
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen
sumber daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan perusahaan berkaitan
dengan kinerja SDM, yakni dalam
penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam konsep
manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat seperti adanya kebijaksanaan,
prosedur dan juga praktik dalam mengatur
orang lain demi tercapainya tujuan. Dalam manajemen SDM juga diterapkan
fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dan fungsi yang bersifat operatif seperti pengadaan, kompensasi,
pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.
1.
Analisis
jabatan
Analisis jabatan adalah hal yang pertama kali dilakukan
sebelum memulai suatu usaha, yakni dengan cara mempelajari dan mengumpulkan
berbagai informasi seperti identitas jabatan, fungsi jabartan, uraina tegas,
wewenang, tanggung jawab, bahan dan alat dan kondisi kerja, dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan jabatan, agar tidak salah posisi dan bekerja sesuai
dengan porsinya secara optimal. Analisis diperlukan juga untuk mengevaluasi
suatu unit pekerjaan itu sendiri apakah suatu jabatan/ unit itu diperlukan atau
tidak.
Pesayaratan jabatan seperti persyaratan pendidikan,
pengalaman, pelatihan, psikologi da persyaratan khusus itu diperlukan agara
seseorang yang akan masuk bekerja bisa bekerja dengan baik nanatinya. Informasi
analisis jabatan juga berguna bagi manajemen SDM, penarikan tenaga kerja,
orientasi, pelatihan dan pengembangan dan lainnya.
2.
Perencanaan
SDM
Perencanaan
sumber daya manusia adalah mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebuuhan perusahaan, yakni tentang jumlah tenaga kerja berdasakan prakiraan
hasil produksi dan dalam sistem manajerial juga berdasarkan jumlah jabatan yang
tersedia dalam struktur organisasi perusahaan.
3.
Pengadaan
tenaga kerja
Pengadaan dan pencarian tenaga kerja baru dilakukan setelah
analisis jabatan dan perencanaan SDM sudah terpenuhi dalam rangka mengisi
jabatan yang tersedia. Pengadaan tenaga kerja sendiri merupakan proses untuk
memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
organisasi dan juga bidang pengoperasian usaha di lapangan, meliputi:
a)
Penarikan
(Recruitment)
Penarikan
adalah proses untuk mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu
sehingga dari mereka perusahaan bisa memilih orang-orang yang tepat untuk
mengisi lowongan yang ada. Calon karyawan tersebut bisa diperoleh dari dalam
organisasi (internal) dan juga dari luar organisasi (eksternal). Penarikan dari
internal biasanya untuk keperluan pengembangan atau perulasan perusahaan dengan
memindahkan atau menaikkan jabatan dari sebelumnya, sedangkan bagi perusahaan
baru hanya diperlukan dari eksternal saja.
b)
Seleksi
(Selection)
Setalah
dilakukan pencarian tenaga kerja, tahap selanjutnya adalah menyeleksi seluruh
calon tenaga kerja yang paling memenuhi kriteria yang terdiri dari uji materi,
uji kesehatan, uji psikologi dan yang terakhir adalah wawancara (interview).
c)
Penempatan
(Placement)
Penempatan
adalah pencocokan seseorang dengan jabatan yang telah disediakan yang diikuti
dengan orientasi, dimana terdapat penjelasan di dalamnya tentang tugas-tugas
yang akan dilakukan sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
4.
Kompensasi
Kompensasi
adalah suatu imbalan atau penghargaan kepada setiap personel yang bekerja di
suatu perusahaan dan kompensasi ini penting adanya demi mencapai tujuan yang
diinginkan yang bertalian langsung dengan keberlangsungan karyawan yang
bekerja. Umumnya kompensasi ini berupa kompensasi finansial sperti upah, gaji,
komisi, bonus dan asuransi. Ada juga yang nonfinansial berupa rasa aman, pujian
dan pengakuan, fkeksibelitas karier dan peluang untuk kenaikan penghasilan.
5.
Pengembangan
Pihak
manajemen perlu untuk melakukan program pengembangan pada setiap karyawannya
untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan agara mampu memenuhi tuntutan
organisasi dalam menghadapi persaingan dan perubahan. Pelatihan dan pengembangan
ini bisa di dalkukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran perusahaan.
6.
Integrasi
Integrasi
adalah penyesuaian keinginan karyawan dengan manajemen, yakni bagaimana
karyawan bisa menyelaraskan antara kepentingan pribadinya dengan kepentingan
perusahaan agar sama-sama menguntungan melalui penyampaian aspirasi mereka.
Dengan adanya Serikat Buruh khususnya di Indonesia memungkinkan keinginan
karyawan terhadap perusahaan bisa dijembatani seperti keinginan untuk mendapatkan
kesejahteraan, kenaikan gaji dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah
pekerjaan.
7.
Pemutusan
Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja biasa disebabkan oleh faktor usia
(masa pensiun), permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi dan adanya pemecata
karena adanya kesalahan.
D.
Pengertian
Organisasi
Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari
tujuan itu memerlukan wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut yang dikenal dengan nama organisasi yang biasa ada dalam
perusahaan-perusahaan. Organisasi secara statis berupa tempat kerjasama atau
melaksanakan tugas yang telah direncanakan, organisasi secara dinamis berupa
proses kerjasama atas tujuan yang telah dirancang, sedangkan organisasi formal
menurut klasik adalah organisasi yang terencana, dibawah satu kekuasaan atau
pimpinan, yang memiliki satu tujuan. Oganisasi formal ini merupakan organisasi
yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas dan tersusun.
E.
Bentuk-Bentuk
Organisasi
Bentuk
dari organisasi tentu harus disesuaikan dengan bidang usahanya dan juga
disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis bentuk organisasi:
1.
Bentuk
organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak, dibedakan lagi menjadi
dua:
a) Organisasi yang memiliki pimpinan
puncak satu orang. Contoh: pimpinan perusahaan perseorangan.
b) Organisasi yang mempunyai pimpinan
puncak lebih dari satu orang. Contoh: pimpinan di PT atau firma.
2.
Bentuk
organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya,baik itu wewenang lini,
staf maupun fungsional sebagai berikut:
a) Wewenang lini, ialah wewenang yang
menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan tertentu. Organisasi
lini sendiri adalah organisasi yang hanya memiliki hubungan lini dalam
organisasinya. Organisiasi seperti ini merupakan bentuk organisasi yang
berskala kecil dengan sedikit jumlah karyawan yang belum atau sedikit memiliki
spesialisasi. Organisasi lini biasanya dipimpin langsung oleh si pemilik
perusahaan, hubungan antara karyawan dan atasan masih bersifat langsung tanpa
perantara, jumlah karyawannya sedikit, tingkat spesialisasi dan alat-alatnya
belum beragam dan organissinya kecil.Keuntungan organisasi ini adalah garis
kepemimpinan tegas karena berhubungan langsung dengan karyawan, kesatuan
kepemimpinan terjamin, karena hanya dipimpin oleh satu orang dan juga tingkat
tanggung jawabnya sangat tinggi, karena masing-masing unit hanya dipegang oleh
satu orang. Selain itu rasa solidaritas antar karyawan masih tinggi, karena
sudah saling mengenal.Selain itu terdapat kelemahan yang ada di organisasi ini,
yaitu mengenai tujuan dari organisasi dan tujuan pribadi yang seringkali tidak
bisa dibedakan, kesempatan karyawan yang terbatas karena dikendalikan
seluruhnya oleh pimpinan dan juga kecenderungan pimpinan yang bertindak
otoriter.
b) Wewenang staf, ialah wewenang yang
membantu si pemilik wewenang lini agar bekerja lebih efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Organisasi
lini dan staf sendiri masih mempertahankan sistem kewenangan vertikal, artinya
masih ditangan satu orang pimpinan, tapi dalam rangka memperlancar pekerjaan
pimpinan, ia mendapat bantuan dari staf, dimana tugas dari staf adalah
memberikan bantuan, saran-saran dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Garis kepemimpinan masih dipegang satu
pimpinan, staf hanya memiliki wewenang staf saja. Pekerjaan llini staf itu
bukan ditentukan oleh aktifitasnya, tapi hubungannya dengan bagian-bagian lain.
Ininya bagian lini bisa menjadi staf. Contoh: jika bagian penjualan meminta
pendapat kepadanya, maka dia disebut staf.Organisasi lini dan staf biasanya
terdidi dari jumlah karyawan yang banyak, organisasinya besar dan kompleks, dan
hubungan natar pimpinan dan karyawan tidak secara langsung. Dalama organisasi
ini, wewenang staf dibagi menjadi dua, yaitu staf ahli yang terdiri dari staf
penasihat, staf pelayan, staf pengendali dan staf fungsional dan personal staf
yang juga terdiri dari pembantu (assistant) dan staf umum (general
staff).
c) Wewenang fungsional, ialah wewenang
yang diberikan kepada seseorang atau departemen agar dapat mengambil keputusan
tentang hal-hal yang ada di departemen yang lain. Organisasi fungsional sendiri
adaah organisasi yang dibentuk berdasarkan sifat-sifat dan macam-macam fungsi
yang harus dilaksanakan. Organisasi ini terfokus pada pembagian kerja.
Pimpinann menyerahkan masalah tertentu kepada manajer yang kemudian dilimpahkan
kepada pelaksana, dengan demikian, para bawahan yang menerima perintah dari
beberapa atasan yang memiliki tanggung jawab dan keahlian
masing-masing.Organisasi fungsional biasanya membagi tugas secara tegas dan
dapat dibedakan, bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
Kelebihannya adalah keuntungan adanya spesialisasi yang optimal akan terampil
di bidangnya masing-masing dan efisiensi produktifitas dapat ditingkatkan.
Terdapat satu lagi jenis organisasi, yaitu organisasi gabungan (lini, staf dan
fungsional) yang diterapkan pada organisasi besar dan kompleks. Pada tingkat
dwan direksi (board of director) diterapkan tipe orgnasisasi kru dan
staf, sedangkan mada madya diterapkan tipe organisasi fungsional.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Aspek manajemen dan organisasi adalah aspek yang sangat
vital dalam suatu usaha. Karena usaha yang akan atau sedang dirintis mungkin
saja akan mengalami kegagalan jika manajemen dan organisasi tidak berjalan
dengan baik. Proses manajemen sendiri juga terdapat kaidah-kaidah agar suatu
usaha bisa berjalan lebih mudah.
Manajemen pembangunan proyek adalah sistem untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi proyek yang sedang dilaksanakan.
Pembangunan proyek harus mengkooridiasikan rencana pelaksanaan dengan sumber
daya yang disediakan agar proyek tadi dapat terselesaikan sesuai target,
artinya proyek tersebut selesai tepat waktu dan sesuai dengan konsepnya.
Manajemen sumber daya meliputi segala sesuatu yang dipersiapkan perusahaan
berkaitan dengan kinerja SDM, yakni
dalam penempatan posisi kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam
konsep manajemen SDM terdapat hal yang berkaitan erat seperti adanya
kebijaksanaan, prosedur dan juga praktik
dalam mengatur orang lain demi tercapainya tujuan. Dalam manajemen SDM
juga diterapkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dan fungsi yang bersifat operatif seperti pengadaan,
kompensasi, pengembangan, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja.
Manajemen adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, dan dari tujuan itu memerlukan
wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut yang dikenal
dengan nama organisasi yang biasa ada dalam perusahaan-perusahaan.
B.
Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh
dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.
Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu,
kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
A.F.Stoner James, DKK, 1996, Manajemen,
Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo,
Jakarta.
Barnard, I ,Chester. 1992. Organisasi
dan manajemen, Struktur, Perilaku dan Proses,Gramedia,
Jakarta.
Follett, Mary Parker. 1918. The New
State—Group Organization: The Solution of. New York University.
Gie,
The Liang. 2001.Managemen Dan Administrasi Perkantoran Modern.Penerbit
Liberti.Yogyakarta
George R. Terry, 2003, Prinsip-prinsip
Manajemen, Bumi Aksara.jakarta.
Hasibuan, Malayu . 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu . 2003. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara. Jakarta.
Hariandja. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia,Gramedia Widiasarana Indonesia.Jakarta.
Kasmir,
dan Jakfar, M.M.2013, Studi Kelayakan
Bisnis, Kencana Prenada Media Group.Jakarta.
Koontz Harold, Cyril O’Donnel, 1959, Principles
Of Management, (Mc. Graw Hill Book Company, Inc., New York)
Manullang, M., 1981. Dasar-dasar
Manajemen. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Mathis, Robert L dan
Jackson, John H, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku ke dua.
Salemba Empat. Jakarta.
Mathis, Robert L dan
Jackson, John H, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 10. Salemba
Empat. Jakarta.
Mullins, Laurie J. (2005)Management
And Organization, Seventh Edition.Prentice Hall Financial Times. England.
Prajudi Atmosudirdjo, 1984, Manajemen Dan Hukum Administrasi Negara, Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku
Organisasi, Edisi 8. Prentice Hall, Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi, Edisi 9.
Prentice Hall, Jakarta.
Siagian, Sondang P, 2001, Manajemen
Sumber Daya Manusia, cetakan Ketujuh, Radar Jaya Offset.Jakarta.
Sulandri,
Agustin. 2013. Buku Ajar Ekonomi untuk SMA/MA.Citra Pustaka. Yogyakarta.
Siagian Sondang, P. 2002. Kiat
Peningkatan Produktifitas.Rineka Cipta. Jakarta.
Sumarsono, Sonny, 2004, Metode Riset
Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar