MAKALAH STRATEGI PROMOSI
Disusun Sebagai Persyaratan Tugas Manajemen
pemasaran
Dosen : Dr.H.M.Edris,Drs,MM
Disusun oleh Kelompok 8 :
1.
Putri
Haniatun Nafisa (201511149)
2. Abu Dzar Al Ghifary (201511167)
3. Elly Sulistyowati (201511182)
4.
Tri
Wahyu Rudiyanto (201511184)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MAKALAH STRATEGI PROMOSI “ pada mata kuliah manajemen pemasaran.
Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan
diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak
jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan
risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang benderang, dan
atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine
google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kudus
, 19 November 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Halaman
A. Latar Belakang……………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah………………………………………… 4
C. Tujuan…………………………………………………….. 5
BAB II LANDASAN TEORI.
A. Komunikasi
Pemasaran………………………………….. 6
B. Proses
Komunikasi………………………………………. 7
C. Mengembangkan
Komunikasi Yang Efektif……………. 11
D. Mengidentifikasi
Audiens Sasaran……………………… 11
E. Menentukan
Tujuan Komunikasi……………………….. 14
F. Merancang
Pesan………………………………………… 16
G. Memilih
Saluran Komunikasi……………………………
17
H. Menentukan
Jumlah Anggaran Komunikasi Pemasaran.. 21
BAB
III PEMBAHASAN
A. Pengertian Promosi
Penjualan………………………….. 26
B. Menentukan
Bauran Promosi…………………………… 27
C. Faktor-Faktor
Dalam Menyusun Bauran Promosi……...
28
D. Alat-Alat
Promosi ………………………………………. 33
E.
Tujuan Promosi Penjualan………………………………. 36
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………….. 41
B. Saran……………………………………………………… 41
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan
alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang
untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat
dan/atau-lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
Sementara iklan menawarkan alasan untuk
membeli, promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan
mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran pengembalian uang,
potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi,
promosi berhubungan, promosi silang, pajangan dan demonstrasi di toko tempat
pembelian); promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan,
dan barang gratis); dan promosi bisnis dan wiraniaga (misalnya, pameran dan
konvensi perdagangan, kontes untuk wiraniaga, dan iklan khusus).
Kiat promosi penjualan digunakan oleh
sebagian besar organisasi, termasuk perusahaan manufaktur, distributor,
pengecer, asosiasi perdagangan, dan organisasi nirlaba Sebagai contoh yang
terakhir, gereja biasanya mensponsori permainan bingo, pesta teater, makan
malam kesaksian, dan bazar. ' Satu dekade yang lalu, rasio iklan terhadap
promosi penjualan mencapai sekitar 60: 40. Saat ini, di banyak perusahaan
barang-konsumsi-kemasan, promosi penjualan merupakan 65 persen sampai 75 persen
dari anggaran gabungan. Pengeluaran promosi penjualan telah meningkat sebagai
persentase dari anggaran pengeluaran tahunan selama dua dekade terakhir ini.
Beberapa faktor memberikan kontribusi
pada pertumbuhan pesat promosi penjualan, terutama dalam pasar konsumen.48
Faktor-faktor internal termasuk hal-hal berikut: Promosi sekarang lebih
diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif; semakin
banyak manajer produk yang memenuhi syarat untuk menggunakan alat promosi
penjualan; dan.manajer produk berada di bawah tekanan keras untuk meningkatkan
penjualan saat ini. Faktor-faktor eksternal mencakup hal-hal berikut: Jumlah
merek yang bertambah; pesaing sering menggunakan promosi; banyak merek Yang
terlihat sama; konsumen semakin berorientasi-harga; perdagangan menuntut lebih
banyak tawar-menawar yang diharuskan oleh produsen; dan efisiensi iklan telah
berkurang karena meningkatnya biaya, kekacauan media, dan hambatan hukum.
Pesatnya pertumbuhan media promosi
penjualan telah menciptakan situasi kekacauan promosi, serupa dengan kekacauan
iklanKonsumen mungkin mulai jenuh, sehingga “kupon dan media lain akan melemah
kemampuannya dalam mendorong pembelian. Produsen harus, mencari .jalan untuk
mengatasi kekacauan itu, misalnya, dengan menawarkan nilai kupon-penebusan yang
lebih besar atau menggunakan pajangan atau demonstrasi di toko tempat pembelian
yang lebih dramatis.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang di maksut dengan promosi ?
2.
Bagaimana menentukan bauran promosi ?
3.
Bagaimana faktor-faktor dalam menyusun
bauran promosi ?
4.
Apa alat-alat promosi itu ?
5.
Apa tujuan promosi itu?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui Apa yang di maksut dengan
promosi.
2.
Mengetahui Bagaimana menentukan bauran
promosi.
3.
Mengetahui Bagaimana faktor-faktor dalam
menyusun bauran promosi.
4.
Mengetahui Apa alat-alat promosi itu.
5.
Mengetahui Apa tujuan promosi itu.
BAB
II
LANDASAN TEORI
A.
Komunikasi
Pemasaran
Komunikasi pemasaran terpadu adalah
suatu cara untuk melihat keseluruhan proses pemasaran dari sudut pandangan
penerima.
Pemasaran
modern memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik,menawarkannya
dengan harga yang menarik, dan membuatnya mudah dijangkau Perusahaan juga harus
berkomunikasi dengan para pemercaya (stakeholder) yang ada sekarang dan yang
potensial, serta masyarakat umum. Setiap perusahaan tidak dapat menghindari
perannya sebagai komunikator dan promotor. Bagi sebagian besar perusa. haan,
pertanyaannya bukan apakah akan melakukan komunikasi tersebut atau tidak,
tetapi lebih pada apa yang akan dikomunikasikan, kepada siapa, dan seberapa
sering. Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas lima cara komunikasi utama:
1. Periklanan:
Semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang
dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
2. Promosi
Penjualan: Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba
atau membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan
masyarakat dan publisitas: Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
4. Penjualan
pribadi: interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
5. Pemasaran
langsung: Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung
nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan ataw mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
B.
Proses
Komunikasi
Dewasa ini terdapat suatu pandangan baru
yang memandang komunikasi sebagai dialog interaktif antara perusahaan dan
pelanggannya yang berlangsung selama tahap prapenjualan, penjualan, konsumsi
dan pascakonsumsi. Perusahaan harus menanyakan tidak hanya "Bagaimana kita
dapat mencapai pelanggan?” melainkan juga “Bagaimana pelanggan bisa mencapai
kita?”
Berkat adanya terobosan teknologi,
orang-orang sekarang dapat berkomunikasi melalui media tradisional (surat kabar,
radio, telepon, televisi), dan juga melalui bentuk-bentuk media yang lebih baru
(komputer, mesin faks, ponsel, serta pager). Dengan menurunnya biaya
komunikasi, teknologi baru tersebut telah mendorong lebih banyak perusahaan
bergerak dari komunikasi massa ke komunikasi yang lebih ditargetkan dan dialog
satu sama satu.
Tetapi komunikasi perusahaan lebih dari
sekedar platform komunikasi khusus. Gaya dan harga produk, bentuk dan warna
kemasan, cara dan pakaian Wiraniaga, dekorasi tempat, perlengkapan kantor
perusahaan-semuanya mengkomunikasikan banyak hal kepada pembeli. Setiap kontak
merek memberikan kesan dan itu dapat menguatkan atau melemahkan pandangan
pelanggan tentang perusahaan. Keseluruhan bauran pemasaran harus dipadukan
supaya dapat memberikan pesan yang konsisten dan penetapan posisi yang
strategis.
Titik berangkatnya adalah audit atas
semua interaksi potensial yang bisa dialami pelanggan sasaran dengan produk dan
perusahaan. Sebagai contoh, seseorang yang ingin membeli komputer akan bertanya
kepada orang lain, melihat iklan di televisi, membaca artikel di koran dan
majalah, serta mengamati komputer yang dipajang di toko-toko komputer. Pemasar
perlu menilai pengalaman dan kesan-kesan manakah yang paling berpengaruh
terhadap berbagai tahap dalam proses pembelian. Pemahaman itu akan membantu
pemasar dalam mengalokasikan dana komunikasinya dengan lebih efisien.
Untuk berkomunikasi secara efektif,
pemasar perlu memahami unsur-unsur fundamental yang mendasari komunikasi yang
efektif. Gambar 18.1 menunjukkan suatu model komunikasi dengan sembilan unsm.
Dua unsur yang merupakan pihakpihak utama dalam komunikasi-pengirim dan
penerima. Dua unsur yang merupakan alat komunikasi utama-pesan dan media. Empat
unsur yang merupakan fungsi komunikasi utama-pengkodean (encoding), penguraian
kode (decoding), tanggapan (response), dan umpan balik (feedback). Unsur
terakhir dalam sistem tersebut adalah gangguan (noise) (pesan-pesan acak dan
bertentangan yang dapat mengganggu komunikasi yang diharapkan.)Model itu menekankan
faktor-faktor penting dalam komunikasi yang efektif. Pengirim harus mengetahui
siapa yang ingin dicapai dan tanggapan apa yang diinginkan. Mereka harus
mengkodekan pesan mereka dalam suatu cara dengan mempertimbangkan bagaimana
pendengar sasaran biasanya menguraikan kode pesan. Mereka juga harus
mengirimkan pesan itu melalui media yang efisien guna mencapai pendengar
sasaran dan membangun saluran umpan balik untuk memantau tanggapan penerima
atas pesan itu.
Agar suatu pesan dapat efektif, proses pengkodean
dari pengirim harus berhu. bungan dengan proses penguraian kode oleh penerima.
Artinya, pesan yang terbaik adalah pesan yang disampaikan dengan tanda-tanda
yang dikenali oleh penerima, Apabila pengirim memiliki persamaan pengalaman
dengan penerima pesan, maka komunikasi yang dilakukan akan lebih efektif.
Persyaratan itu akan menjadi beban bagi komunikator dari lapisan sosial
tertentu (misalnya pegawai periklanan) yang ingin berkomunikasi secara efektif
dengan lapisan sosial lain (misalnya pekerja pabrik).
Tugas
pengirim adalah mengupayakan agar pesannya sampai kepada penerima Pendengar
sasaran mungkin tidak menerima pesan yang dimaksudkan, karena tiga alasan:
1. Perhatian
selektif (selective attention): Orang dibombardir oleh 1.600 pesan iklan dalam
sehari, 80 di antaranya diperhatikan secara sadar.dan hanya sekitar 12 yang
memancing reaksi. Dengan demikian, komunikator harus merancang pesan yang dapat
menarik perhatian walaupun dikelilingi banyak gangguan. Perhatian selektif
menjelaskan mengapa iklan dengan judul tercetak tebal yang menjanjikan sesuatu,
seperti “Bagaimana Menjadi Jutawan?" 'memiliki kemungkinan besar untuk
menarik perhatian.
2. Penyimpangan
selektif (selective distortion): Penerima akan mendengar apa yang sesuai dengan
sistem keyakinan mereka. Akibatnya adalah penerima sering menambahkan hal-hal
yang tidak terdapat pada pesan itu (amplification) dan tidak memperhatikan
hal-hal lain yang terdapat pada pesan itu (levelling). Tugas komunikator adalah
berusaha merancang pesan yang sederhana, jelas, menarik, dan berulang-ulang
agar inti pesan tersebut dapat diterima oleh penerima.
3. Ingatan
selektif (selective recall): Orang hanya akan menyimpan sebagian kecil dari
pesan yang diterimanya dalam ingatan jangka panjang. Jika sikap awal penerima
terhadap obyek itu positif dan penerima tersebut mengulang-ulang
argumen-argumen pendukungnya, pesan itu kemungkinan besar akan diterima dan
selalu diingat. Jika sikap awal penerima itu negatif dan ia mengulang-ulang
argumen-argumen penentangnya, pesan itu kemungkinan besar akan ditolak, tetapi
akan tersimpan dalam ingatan jangka panjang. Karena kebanyakan persuasi
memerlukan adanya pengulangan pemikirannya sendiri oleh penerima, maka yang
disebut persuasi sebenarnya adalah persuasi diri sendiri (self persuasion).
Komunikator
harus memikirkan sifat-sifat penerima yang mempunyai korelasi dengan daya
persuasi serta menggunakan sifat-sifat itu untuk mengarahkan pesan dan mengembangkan
media. Orang yang berpendidikan dan/atau berkecerdasan tinggi dianggap lebih
sulit dipengaruhi, tetapi pernyataan itu tidak menyakinkan. Orang yang
menggunakan standar eksternal dalam mengarahkan perilakunya dan yang memiliki
konsep diri yang lemah tampaknya lebih mudah dipengaruhi, demikian juga orang
yang kurang percaya diri.
Fiske dan Hartley membagankan
faktor-faktor umum yang mempengaruhi efektivitas komunikasi:
·
Semakin besar monopoli sumber komunikasi
terhadap penerima, semakin besar kemungkinan penerima 'akan menerima pengaruh
atau pesan tersebut.
·
Pengaruh komunikasi yang paling besar
adalah ketika pesan yang disampaikan sesuai dengan pendapat, kepercayaan, dan
watak penerima.
·
Komunikasi dapat menyebabkan perubahan
yang sangat efektif atas masalah yang tidak dikenal, dianggap ringan, dan bukan
masalah inti, yang tidak terletak pada pusat sistem nilai penerima.
·
Komunikasi akan cenderung lebih efektif
jika sumbernya diyakini memiliki ' keahlian, status yang tinggi, obyektif, atau
disukai, tetapi yang paling utama adalah sumber memiliki kekuasaan dan antara
sumber serta kekuasannya itu dapat dianggap identik.
·
Konteks sosial, kelompok, atau kelompok
referensi akan menjadi tempat berlang' Sungnya komunikasi dan mempengaruhi
apakah komunikasi akan diterima atau ditolak.
C.
Mengembangkan
Komunikasi Yang Efektif
Berikut ini akan dibahas delapan langkah
dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang efektif.
Komunikator pemasaran harus (1) mengindentifikasi audiens yang dituju, (2)
menentukan tujuan komunikasi, (3) merancang pesan,(4) memilih saluran
komunikasi, (5) menentukan anggaran promosi total, (6) membuat keputusan atas
bauran promosi, (7) mengukur hasil promosi tersebut, serta (8) mengelola dan
mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terpadu.
D.
Mengidentifikasi
Audiens Sasaran
Proses identifikasi harus dimulai dengan
pikiran yang jelas tentang audiens sasaran. Audiens tersebut dapat diartikan
sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan,
atau pihak yang mempengaruhi keputusan. Audiens itu dapat terdiri dari
individu, kelompok, masyarakat tertentu, atau masyarakat umum. Audiens yang
dituju tersebut akan sangat mempengaruhi keputusan komunikator tentang apa yang
akan dikatakan, bagaimana mengatakannya, kapan mengatakannya, di mana pesan
tersebut akan disampaikan, dan kepada siapa pesan tersebut akan disampaikan.
v Analisis
Citra .
Sebagian
besar analisis atas audiens memerlukan penilaian citra pelanggan saat ini
tentang perusahaan, produknya, dan pesaingnya.
·
Citra adalah seperangkat keyakinan, ide,
dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek. Sikap dan tindakan
orang terhadap suatu obyek sangat ditentukan oleh citra obyek tersebut.
Tiap rumah sakit harus meneliti isi
spesifik dari citranya. Alat yang paling populer untuk penelitian itu adalah
perbedaan semantik (semantic differential) yang men cakup langkahlangkah
berikut:
1. Mengembangkan
seperangkat dimensi yang relevan: Peneliti meminta orang'orang untuk
mengidentifikasi dimensi-dimensi yang akan mereka gunakan saat berpikir tentang
suatu obyek. Orang-orang dapat ditanyai, ”Hal-hal apa yang Anda pikirkan saat
Anda mempertimbangkan suatu rumah sakit?" Jika orang tersebut menjawab
”mutu perawatan medis, " dimensi itu dapat dimasukkan ke dalam lima atau
tujuh poin dalam skala sifat bipolar (dua kutub) yaitu “perawatan medis buruk”
pada satu kutub dan "perawatan medis yang unggul” pada kutub lainnya.
2. Memperkecil
seperangkat dimensi yang relevan tersebut Jumlah dimensi harus harus diusahakan
supaya menjadi sedikit guna menghindari kelelahan responden. Ada tiga jenis
skala:
·
Skala evaluasi (mutu baik-buruk)
·
Skala potensi (mutu kuat-lemah)
·
Skala aktivitas (mutu aktif-pasif)
Dengan
menggunakan skala-skala itu sebagai pedoman, peneliti dapat menghapus
skala-skala yang tidak dapat memberikan banyak informasi.
3. Menyusun
instrumen itu ke dalam suatu sampel responden: Para responden diminta untuk
memeringkat suatu obyek pada saat tertentu. Sifat-sifat bipolar yang digunakan
sebaiknya disusun secara acak agar semua sifat yang buruk tidak tersusun pada
satu sisi saja.
4. Meniru-ratakan
hasilnya: Gambar 18.3 menunjukkan hasil rata-rata pandangan responden terhadap
rumah sakit A, B, C (rumah sakit D tidak diikutsertakan). Setiap citra rumah
sakit diwakili oleh suatu' garis rata-rata” vertikal yang menunjukkan persepsi
rata-rata orang terhadap rumah sakit tersebut. Dengan demikan, rumah sakit A
dipandang sebagai rumah sakit yang besar, modern, ramah, dan unggul.
Sebaliknya, rumah sakit C dipandang sebagai rumah sakit yang kecil, ketinggalan
zaman, tanpa perasaan, dan buruk.
5. Memeriksa
varians citra: Karena tiap profil citra merupakan garis rata-rata vertikal,
maka profil itu tidak dapat mengungkapkan hingga sejauh mana perubahan citra
tersebut. Apakah setiap orang melihat rumah sakit B seperti yang digambarkan
atau terdapat variasi yang cukup besar? Pada kasus pertama, kita dapat
mengatakan bahwa citra itu sangat spesifik; pada kasus kedua, citra itu sangat
baur. Beberapa organisasi memilih citra yang baur sehingga kelompok yang
berbeda akan melihat perusahaan tersebut dengan pandangan yang berbeda pula.
Sekarang
manajemen harus mengusulkan citra yang diinginkan jika berada dengan citra yang
dimilikinya saat ini. Misalkan rumah sakit C ingin agar masyarakat memandangnya
sebagai rumah sakit yang baik dalam mutu perawatan medis, fasilitas, keramahan,
dan sebagainya. Manajemen harus memutuskan kesenjangan citra mana yang perlu
ditutup lebih dahulu. Manakah yang lebih baik antara memperbaiki keramahan
rumah sakit (dengan program pelatihan karyawan) atau meningkatkan mutu
fasilitasnya (dengan renovasi)? Berapa biaya untuk menutup kesenjangan
tertentu? Berapa lama dibutuhkan?
Suatu organisasi yang berupaya
memperbaiki citranya harus sangat sabar. Citra itu ', "lengket;”'citra
akan tetap bertahan lama setelah organisasi berubah. Daya tahan citra dapat
dijelaskan dengan kenyataan bahwa sekali orang memiliki dua tertentu, mereka
akan mempersepsikannya secara konsisten dengan citra itu. Diperlukan informasi
yang sangat bertolak-belakang supaya bisa menimbulkan keraguan dalam diri
mereka dan membuka pikiran mereka, khususnya bila orang tidak memiliki
pengalaman langsung yang baru atau terus-menerus dengan obyek yang berubah itu.
Wolverine World Wide dari Rockford, Michigan, mengalami hal itu ketika merek
sepatu casualnya Hush Pupies kehilangan citra mode. Selanjutnya seorang
perancang mode memakai Hush Pupies yang dicelup dalam warna yang cerah. Citra
Hush‘Puppies beralih dari tidak menarik menjadi pelopor yang radikal. Dan
begitu Hush Puppies yang baru itu banyak diminta, penjualannya beralih dari di
bawah 30.000 pasang pada tahun 1994 menjadi 1,7 juta pasang pada tahun 1996.
E.
Menentukan
Tujuan Komunikasi
Setelah pasar sasaran dan persepsinya
diidentifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang
diharapkan dari audiens. Pemasar mungkin menginginkan tanggapan kognitif
(cognitive), pengaruh (affective), atau perilaku (behavioral). Artinya, pemasar
mungkin ingin memasukkan sesuatu ke dalam pikiran konsumen, mengubah sikap
konsumen, atau mendorong konsumen untuk bertindak.Bahkan di sini terdapat
beragam model tahap-tahap tanggapan pelanggan.
Semua model itu mengasumsikan bahwa
pembeli melewati tahap kognitif, pengaruh dan perilaku, sesuai urutan tersebut.
Urutan itu disebut urutan “mempelajari-merasakan-melakukan” dan cocok diterapkan
jika audiens sangat terlibat dengan suatu kategori produk yang dianggap
memiliki diferensiasi yang tinggi, misalnya dalam pembelian mobil. Urutan
lainnya adalah “melakukan-merasakan-mempelaiari” yang relevan jika audiens
memiliki keterlibatan yang tinggi tetapi menganggap tidak ada atau sedikit
diferensiasi dalam kategori produk itu, misalnya dalam pembelian lembar
aluminium. Urutan terakhir adalah “mempelaiari-melakukan-merasakan” yang
relevan apabila audiens memiliki keterlibatan yang rendah dan menganggap hanya
ada sedikit diferensiasi dalam kategori produk itu, misalnya dalam pembelian
garam. ' Dengan memahami urutan-urutan yang tepat, pemasar dapat melakukan
tugas perenu canaan komunikasi secara lebih baik.
Di sini kita akan mengasumsikan bahwa
pembeli memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap kategori produk tertentu dan
menganggap ada diferensiasi yang tinggi dalam kategori tersebut.
·
Menyadari: Jika sebagian besar audiens
sasaran tidak menyadari obyek tersebut, tugas komunikator adalah membangun kesadaran,
mungkin hanya pengenalan nama produk Tugas itu dilakukan dengan menyampaikan
pesan-pesan sederham yang terus mengulang nama produk itu. Misalkan, suatu
perguruan tinggi kecil di low: yang bernama Pottsville berupaya menarik calon
mahasiswa dari Nebraska, tetapi namanya tidak dikenal di Nebraska. Dan misalkan
terdapat 30 000 siswa sekolah menengah pertama dan menengah atas di Nebraska
yang mungkin secara potensial tertarik untuk mendaftar di Pottsville. Perguruan
tinggi tersebut mungkin menetapkan tujuan berupa membuat 70 persen dari para
siswa tersebut menyadari nama Pottsville dalam waktu satu tahun.
·
Mengetahui : Audiens sasaran mungkin
telah memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk, tetapi tidak
mengetahui lebih banyak lagi. Pottsville mungkin menginginkan audiens
sasarannya mengetahui bahwa Pottsville merupakan perguruan tinggi swasta
bermasa pendidikan empat tahun dengan program-program yang sangat baik di
bidang bahasa Inggris, bahasa-bahasa asing, dan sejarah. Jadi, Pottsville perlu
mengetahui seberapa banyak orang dalam audiens sasaran yang memiliki sedikit,
cukup banyak, atau banyak sekali pengetahuan tentang Pottsville. Berdasarkan
informasi itu, perguruan tinggi tersebut kemudian memutuskan untuk memilih
pengetahuan tentang produk sebagai tujuan komunikasi.
·
Menyukai: Jika audiens sasaran
mengetahui produk tersebut, bagaimana perasaan mereka terhadap produk itu? Jika
audiens tersebut kelihatannya tidak menyukai perguruan tinggi Pottsville, maka
komunikator harus menemukan alasannya dan kemudian mengembangkan suatu kampanye
komunikasi untuk mendorong perasaan suka. Jika pandangan tidak suka tersebut
disebabkan oleh masalah nyata dari perguruan tinggi tersebut, maka sekedar
kampanye komunikasi tidak dapat mengatasi masalah tersebut. Pottsville harus
memperbaiki masalahnya dan kemudian mengkomunikasikan kualitas barunya.
Hubungan masyarakat yang baik memerlukan ”tindakan yang baik diikuti dengan
kata-kata yang baik."
·
Preferensi (kesukaan, dalam arti lebih
suka terhadap produk tertentu daripada terhadap yang lain): Audiens sasaran
mungkin menyukai produk tersebut tetapi tidak memilihnya dibandingkan produk
lain. Dalam hal ini, komunikator harus berupaya membangun preferensi
konsumennya. Komunikator dapat mempromosikan mutu, nilai, kinerja, dan
keistimewaan lain dari produk tersebut. Komunikator dapat menilai keberhasilan
kampanye dengan mengukur kembali preferensi audiens setelah kampanye.
·
Menyakini: Seorang audiens sasaran
mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tetapi tidak menimbulkan keyakinan
untuk membelinya. Tugas komunikator adalah membangun keyakinan di antara para
pelajar yang tertarik bahwa perguruan tinggi Pottsville adalah pilihan terbaik
mereka.
·
Membeli: Akhirnya, beberapa orang dari
audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud untuk
melakukan pembelian. Mereka mungkin menanti lebih banyak informasi atau
merencanakan untuk bertindak kemudian. Komunikator harus mengarahkan konsumen
itu agar mengambil langkah terakhir. Caranya dapat berupa menawarkan produk
dengan harga rendah, menawarkan premi, atau memberikan kesempatan secara
terbatas kepada pelanggan untuk mencoba. Jadi, Pottsville mungkin mengundang
beberapa siswa sekolah menengah yang terpilih untuk mengunjungi kampus dan
menghadiri beberapa kuliah. Atau Pottsville mungkin menawarkan beasiswa
sebagian bagi siswa yang berprestasi.
F.
Merancang
Pesan
Setelah menentukan tanggapan yang
diinginkan dari audiens, komunikator selanjutnya “ mengembangkan pesan yang
efektif. idealnya, pesan itu harus menarik perhatian (attention),
mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan
menggerakkan tindakan (action). Dalam prakteknya, hanya sedikit pesan yang
mampu membawa konsumen melakukan semua tahap dari tahap kesadaran sampai tahap
pembelian, tetapi kerangka kerja AIDA tersebut mengusulkan mutu yang diharapkan
dari tiap komunikasi.
G.
Memilih
Saluran Komunikasi
Komunikator harus memilih saluran
komunikasi yang efisien untuk menyampaikan pesan. Dalam berbagai kasus,
diperlukan banyak saluran komunikasi yang berbeda. Misalnya, wiraniaga
perusahaan farmasi jarang mendapat waktu 10 menit dari seorang dokter yang
sibuk. Penyajian mereka harus singkat, cepat, dan meyakinkan. Hal itu membuat
penjualan produk farmasi menjadi sangat mahal dan industri farmasi harus
memperkuat berbagai saluran komunikasi. Kegiatan itu mencakup pemasangan iklan
di jurnal-jurnal, mengirim surat langsung (termasuk pita video dan audio),
memberikan sampel gratis, dan bahkan melakukan pemasaran jarak jauh. Perusahaanperusahaan
farmasi biasanya mensponsori konferensi medis yang mengundang dan membayar
sejumlah besar dokter untuk menghabiskan akhir minggu dengan mendengarkan
dokter-dokter terkemuka memuji obat tertentu pada pagi harinya dan pada sore
harinya berolahraga golf atau tenis. Wiraniaga akan mengatur konferensi jarak
jauh yang mengajak para dokter untuk mendiskusikan suatu masalah bersama
melalui telepon dengan seorang pakar. Para wiraniaga akan juga mensponsori
kelompok makan siang dan makan malam dengan para dokter: Semua pendekatan itu
dilakukan untuk membangun preferensi para dokter terhadap suatu obat bermerek
yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan obat generik.
Saluran komunikasi terdiri atas dua
jenis, personal dan nonpersonal. Di dalam mas ngmaslng jenis terdapat banyak
sub-saluran:
v Saluran Komunikasl Personal
Saluran komunikasi personal melibatkan
dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain Mereka
dapat berkomunikasi dengan cara tatap muka satu orang berbicara dengan audiens,
melalui telepon, atau melalui e-mail Saluran komunikasi personal memperoleh
efektivitasnya melalui peluang untuk mengindi. vidualkan penyajian dan umpan
baliknya.
Perbedaan lebih lanjut dapat dilihat
antara saluran-saluran komunikasi pendukung (advocate), pakar, dan sosial.
Saluran pendukung terdiri atas wiraniaga yang meng. hubungi pembeli di pasar
sasaran. Saluran pakar terdiri atas para pakar independen yang memberikan
pernyataan kepada pembeli sasaran. Saluran sosial terdiri atas tetangga, teman,
anggota keluarga, dan perkumpulan yang berbicara kepada pembeli sasaran. Dalam
suatu penelitian terhadap 7.000 konsumen di tujuh negara Eropa, 60 persen
menyatakan bahwa mereka terpengaruh untuk menggunakan merek baru karena
keluarga dan teman-teman.
Banyak perusahaan yang semakin menyadari
kuatnya pengaruh dari “faktor ucapan” atau “perkataan'dari mulut ke mulut” yang
berasal dari saluran pakar dan sosial dalam menciptakan bisnis baru. Mereka
mencari berbagai cara untuk mendorong saluran-saluran agar memberikan
rekomendasi terhadap produk dan jasa mereka. Misalnya, Regis McKenna
menyarankan perusahaan perangkat lunak komputer yang akan meluncurkan produk
baru agar mempromosikan produknya pertama kali kepada pers, pembentuk opini,
analis keuangan, dan orang lain yang dapat memberikan perkataan dari mulut ke
mulut yang baik; kemudian kepada penyalur; dan akhirnya kepada konsumen.22 MCI
menarik pelanggan dengan meluncurkan program Friends and Family, yang mendorong
para pengguna MCI supaya meminta teman dan anggota keluarga mereka agar
menggunakan MCI sehingga kedua pihak akan memperoleh manfaat berupa tarif pulsa
telepon yang lebih rendah. Lihat Memo Pemasaran “Cara Mengembangkan Saluran
Referensi dari Mulut ke Mulut untuk Membangun Bisnis.”
Pengaruh pribadi akan sangat bermanfaat
pada dua situasi. Situasi pertama adalah pada produk yang mahal, berisiko, atau
jarang dibeli. Di sini pembeli umumnya mencari informasi yang banyak dan
mencari informasi di luar media massa guna memperoleh rekomendasi dari pakar
atau kenalan sosialnya. Situasi kedua adalah pada produk yang memberikan
sesuatu yang berkaitan dengan status dan selera penggw nanya. Di sini, pembeli
akan berkonsultasi dengan orang lain untuk menghindari rasa malu.
v Saluran Komunikasi Nonpersonal
Saluran komunikasi nonpersonal mencakup
media, atmosfer, dan acara-acara khusus.
Media terdiri atas media cetak (koran,
majalah, surat langsung), media penyiaran (radlo, televisi), media elektronik
(pita audio, pita video, videodisk, (JD-ROM, Web page), dan media pajangan
(papan reklame, tanda reklame, poster). Sebagian besar pesan nonpersonal
berasal dari media yang dibayar.
Atmosfer adalah “lingkungan yang
dikemas” yang menciptakan atau memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli
produk. Jadi, kantor konsultan hukum didekorasi dengan karpet oriental dan
perabot dari kayu ek supaya mampu mengkomunikasikan “kemapanan” dan
”keberhasilan." Hotel mewah akan menggunakan tempat lilin yang anggun,
tiang dari pualam, dan hiasan-hiasan lainnya yang menunjukkan kemewahan.
Acara khusus adalah keiadian yang
dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada pelanggan sasaran.
Departemen hubungan masyarakat mengadakan konferensi pers, pesta peresmian, dan
mensponsori pertandingan olahraga untuk mendapatkan dampak komunikasi tertentu
terhadap audiens sasaran.
Walaupun komunikasi personal sering
lebih efektif daripada komunikasi masal, media massa mungkin merupakan cara
utama untuk mendorong komunikasi personal. Komunikasi masal mempengaruhi sikap
dan perilaku personal melalui proses arus komunikasi dua-arah. Ide-ide sering
mengalir dari radio, televisi, dan media cetak kepada para pemimpin opini dan
kemudian kepada kelompok masyarakat yang kurang aktif. Arus komunikasi dua-arah
itu memiliki beberapa implikasi. Pertama, pengaruh media massa terhadap opini
publik tersebut tidak selangsung, sekuat, dan seotomatis yang diperkirakan. Ia
dimediasikan melalui para pemimpin opini, orang-orang yang Opininya dicari atau
yang menyampaikan opini mereka kepada orang lain. Kedua, arus komunikasi
dua-arah menantang pendapat bahwa gaya konsumsi orang-orang terutama
dipengaruhi oleh “efek menetes ke bawah" {trickle down effect) atau
menetes ke atas (trickle up) yang diciptakan oleh media massa. Orang
berinteraksi terutama dalam kelompok sosial mereka sendiri dan memerlukan
gagasan dari pemimpin opini dalam kelompok mereka. Ketiga, komunikasi dua-arah
berarti bahwa komunikator masal harus mengarahkan pesannya secara khusus kepada
para pemrmpin opini dan Membiarkan mereka menyampaikan pesan tersebut kepada
orang-orang lain perusahaan farmasi mencoba untuk mempromosikan obat-obatan
barunya kepada dokter-dokter yang paling berpengaruh terlebih dahulu.
Para peneliti komunikasi sedang mengarah
ke pandangan di bidang struktur-sosial tentang komunikasi personal.Mereka
melihat bahwa masyarakat terdiri atas kelompok kelompok kecil (cliques), yaitu
kelompok-kelompok sosial kecil yang Para anggotanya lebih sering berinteraksi
satu sama lain. Anggota kelompok-kelompok kecil memiliki sifat yang sama, dan
keakrabannya mempermudah komunikasi yang efektif tetapi juga mengisolasr
kelompok kecil tersebut dari ide-ide baru. Tantangannya adalah bagaimana
menciptakan lebih banyak keterbukaan sistem yang memungkinkan kelompok-kelompok
kecil bertukar informasi dengan kelompok lain dalam masyarakat. Keterbukaan itu
dibantu oleh orang-orang yang berfungsi sebagai penghubung dan jembatan.
Seorang penghubung (liaison) adalah seseorang yang menghubungkan dua kelompok
kecil atau lebih tanpa menjadi anggota salah satu kelompok kecil itu. Seorang
penjembatan (bridge) adalah seseorang yang termasuk dalam salah satu kelompok
kecil dan berhubungan dengan orang lain dalam kelompok kecil lain.
H.
Menentukan
Jumlah Anggaran Komunikasi Pemasaran
Salah satu keputusan pemasaran yang
tersulit adalah berapa besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk promosi. John
Wanamaker, pakar toko serba ada, mengatakan “Saya mengetahui bahwa separuh dari
periklanan saya terbuang percuma, tetapi saya tidak mengetahui separuh yang
mana.”
Berbagai perusahaan dan industri
memiliki perbedaan dalam jumlah biaya yang mereka keluarkan untuk promosi.
Pengeluaran promosi mungkin mencapai 30 sampai 50 persen dari penjualan dalam
industri kosmetik dan hanya 5 sampai 10 persen dalam industri alat-alat
industri. Dalam industri tertentu, dapat ditemukan perusahaan yang menghabiskan
dana promosi yang besar dan yang kecil. Philip Moms adalah perusahaan dengan
pengeluaran promosi yang besar. Ketika Philip Moms mengakuisisi Miller Brewing
Company, dan kemudian 7-Up Company, Phillip Morris meningkatkan pengeluaran
promosinya secara besar-besaran. Tambahan belanja iklan tersebut meningkatkan
pangsa pasar Miller dari 4 persen menjadi 19 persen dalam beberapa tahun
kemudian.
Bagaimana perusahaan menentukan anggaran
promosinya? Kita akan membahas empat metode utama yang digunakan dalam menyusun
anggaran promosi. metoda sesuai kemampuan (afjbrdable method), metode
persentase penjualan (percenta sales method), metode keseimbangan-persaingan
(competitive-parity method) serta metode tujuan-dan-tugas (obieciive-and-task
method).
v Metode Sesuai Kemampuan
Banyak perusahaan yang menetapkan
anggaran promosi berdasarkan kemampuan perusahaan. Seorang eksekutif
menjelaskan metode itu sebagai berikut: ”Mengapa, metode ini mudah. Pertama,
saya mendatangi manajer keuangan dan bertanya berapa banyak dana yang mampu ia
berikan kepada kami tahun ini. Ia mengatakan satu setengah juta dolar.
Kemudian, bos mendatangi saya dan bertanya berapa banyak yang harus kami
belanjakan dan saya menjawab 'Oh, sekitar satu setengah juta dolar. Metode
sesuai kemampuan mengabaikan peran promosi sebagai investasi dan pengaruh
langsung promosi terhadap volume penjualan. Cara itu juga menyebabkan
penyusunan anggaran promosi tahunan menjadi tidak menentu, yang menyebabkan
perencanaan komunikasi pasar jangka panjang sulit dilakukan.
v Metode Persentase Penjualan
Banyak perusahaan yang menetapkan
pengeluaran promosinya berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (baik
penjualan saat ini atau yang diantisipasi) atau dari harga jual. Seorang
eksekutif perusahaan kereta api mengatakan: ”Kami telah menetapkan cadangan
untuk tiap tahun pada tanggal 1 Desember tahun sebelumnya. Pada tanggal
tersebut, kami menambahkan pendapatan dari penumpang untuk bulan berikutnya,
dan kemudian mengambil 2 persen dari total pendapatan tersebut untuk dana
periklanan yang dicadangkan bagi tahun yang baru. Perusahaan mobil biasanya
menganggarkan suatu persentase tetap untuk promosi berdasarkan harga mobil yang
direncanakan. Perusahaan minyak menetapkan cadangan berdasarkan sepersekian sen
untuk setiap galon bensin yang dijual dengan label perusahaan sendiri.
Para pendukung metode persentase
penjualan menunjukkan beberapa kelebihan dari metode itu. Pertama, metode itu
menunjukkan bahwa pengeluaran promosi bervariasi sesuai dengan “kemampuan”
perusahaan. Hal itu memuaskan para manajer keuangan, yang yakin bahwa biaya
harus berhubungan erat dengan pergerakan penjualan perusahaan selama siklus
bisnis tahunannya. Kedua, metode itu mendorong manajemen untuk memperhatikan
hubungan antara biaya promosi, harga jual, dan laba per unit. Ketiga, metode
itu mendorong stabilitas persaingan apabila perusahaanperusahaan saingan
membelanjakan biaya promosi berdasarkan persentase dari penjualan yang kurang
lebih sama.
Meski
memiliki beberapa kelebihan, metode persentase penjualan kurang mempunyai
landasan pemikiran yang baik. Penalarannya berbentuk lingkaran: Metode itu
memandang penjualan sebagai penentu promosi, bukan sebagai hasil promosi. Hal
itu menyebabkan anggaran ditetapkan berdasarkan besarnya” dana yang tersedia,
bukan berdasarkan peluang pasar. Metode itu menghambat perusahaan untuk mencoba
promosi melawan siklus (countercyclical) atau pengeluaran yang agresif. Ketergantungan
anggaran promosi terhadap fluktuasi penjualan dari tahun ke tahun akan
mempengaruhi perencanaan jangka panjang. Metode itu tidak dapat dijadikan dasar
yang logis untuk memilih satu persentase tertentu, kecuali berdasarkan apa yang
telah dilakukan di masa lalu atau apa yang sedang dilakukan oleh para pesaing.
Akhirnya, metode itu tidak mendorong penetapan anggaran promosi berdasarkan
kelayakan setiap produk dan daerah.
v Metode Keseimbangan Persaingan
Beberapa perusahaan menetapkan anggaran
promosi mereka untuk mencapai keseimbangan pangsa-suara-promosi dengan para
pesaing mereka. Pemikiran itu diilustrasikan dengan seorang eksekutif yang
bertanya kepada seorang sumber perdagangan.
Apa Anda memiliki perkiraan tentang
angka yang digunakan oleh perusahaanmer perusahaan lain dalam usaha penjualan
bahan bangunan yang dapat menunjukkan berapa besar proporsi penjualan kotor
yang seharusnya dibelanjakan untuk iklan? Eksekutif itu yakin bahwa dengan
membelanjakan suatu persentase yang sama dengan pesaingnya, ia akan dapat
mempertahankan pangsa pasarnya.
Dua argumen dikemukakan untuk mendukung
metode keseimbangan persaingan. Pertama, pengeluaran pesaing menunjukkan
pengeluaran rata-rata industri. Kedua, mempertahankan keseimbangan persaingan
dapat mencegah perang promosi.
Namun, kedua argumen tersebut tidak
meyakinkan. Tidak ada dasar untuk mempercayai bahwa para pesaing mengetahui
dengan lebih baik berapa yang seharusnya dibelanjakan untuk promosi. Reputasi,
sumber daya, kesempatan, dan tujuan berbagai perusahaan sangat berbeda sehingga
anggaran promosi mereka tidak dapat dijadikannya pedoman. Lagi pula, tidak ada
bukti bahwa anggaran yang berdasarkan keseimbangan persaingan akan mencegah
timbulnya perang promosi.
v Metode Tujuan-dan-Tugas
Metode tujuan-dan-tugas meminta pemasar
supaya mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan spesifik,
menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,
serta memperkiraan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Jumlah
biaya-biaya tersebut merupakan anggaran promosi yang diusulkan.
Ule menunjukkan bagaimana metode
tujuan-dan-tugas dapat digunakan untuk menyusun anggaran iklan. Misalkan,
Helena Curtis ingin meluncurkan shampo anti ketombe baru untuk wanita, yaitu
Clear.?
1. Menentukan
pangsa pasar yang diinginkan: Perusahaan memperkirakan bahwa terdapat 50 juta
orang pemakai produk potensial dan menetapkan sasaran untuk menarik 8% dari
pasar itu-yaitu 4 juta pemakai.
2. menentukan
presentase dari pasar yang harus dijangkau oleh iklan Clear: Pengiklan harap dapat
mencapai 80% (40 juta calon pembeli) melalui pesan iklannya .
3. Menetukan
persentase calon sadar yang akan dipengaruhi supaya mencoba merek : Pengiklan
akan merasa senang jika 25 persen dari calon pemakai yang sadar (10 juta orang)
mencoba Clear. Hal itu karena pengiklan memperkirakan bahwa 40 persen dari
semua orang yang mencoba, atau 4 juta orang, akan menjadi pemakai setia. Itulah
tujuan pasar.
4. Menentukan
jumlah pengaruh iklan per 1 persen tingkat pencobaan: Pengiklan memperkirakan
bahwa 40 tampilan iklan untuk setiap 1 persen populasi akan menghasilkan 25
persen tingkat pencobaan produk.
5. Menentukan
jumlah poin peringkat bruto yang seharusnya dibeli: Poin peringkat bruto (gross
rating point) merupakan satu tampilan iklan untuk 1 persen populasi sasaran.
Karena perusahaan ingin mencapai 40 tampilan iklan untuk 80 persen populasi,
maka perusahaan ingin membeli 3.200 poin peringkat bruto.
6. Menentukan
anggaran iklan yang diperlukan berdasarkan rata-rata biaya untuk membeli satu
poin peringkat bruto: Untuk menampilkan satu iklan kepada 1 persen populasi
sasaran, rata-rata membutuhkan biaya sebesar $ 3.277. Oleh ' karena itu, untuk
membeli 3.200 poin peringkat bruto diperlukan dana sebesar $10.486.4OO (=$
3.277 X 3.200) pada tahun pengenalan produk.
Metode tujuan-dan-tugas tersebut
memiliki keunggulan karena mengharuskan manajemen menjelaskan asumsi-asumsinya
mengenai hubungan antara dana yang dibelanjakan, level tampilan iklan, level
percobaan produk, dan tingkat pemakaian produk secara umum.
Pertanyaan utama adalah seberapa besar
bobot bagi promosi dalam kaitannya dengan alternatif-alternatif lain, seperti
penyempurnaan produk, harga yang lebih rendah, atau pelayanan yang lebih baik).
Jawabannya tergantung pada posisi produk perusahaan dalam siklus hidup produk,
apakah produk tersebut merupakan komoditas yang sangat terdiferensiasi, apakah
produk tersebut dibutuhkan secara rutin atau produk yang harus ”dijual,” serta
pertimbangan-pertimbangan lain. Dalam teori, total anggaran promosi seharusnya
ditetapkan pada saat laba marjinal atas penggunaan uang terakhir untuk promosi
sama dengan laba marjinal atas uang terakhir yang paling baik jika digunakan
untuk alternatif non-promosi. Namun, menerapkan prinsip itu tidaklah mudah.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Promosi
Penjualan
promosi penjualan merupakan unsur kunci
dalam kampanye pemasaran. Kita mendefinisikannya sebagai berikut.
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan
alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang
untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat
dan/atau-lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
Sementara iklan menawarkan alasan untuk
membeli, promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualan
mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran pengembalian uang,
potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi,
promosi berhubungan, promosi silang, pajangan dan demonstrasi di toko tempat
pembelian); promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan,
dan barang gratis); dan promosi bisnis dan wiraniaga (misalnya, pameran dan konvensi
perdagangan, kontes untuk wiraniaga, dan iklan khusus). Kiat promosi penjualan
digunakan oleh sebagian besar organisasi, termasuk perusahaan manufaktur,
distributor, pengecer, asosiasi perdagangan, dan organisasi nirlaba Sebagai
contoh yang terakhir, gereja biasanya mensponsori permainan bingo, pesta
teater, makan malam kesaksian, dan bazar. ' Satu dekade yang lalu, rasio iklan
terhadap promosi penjualan mencapai sekitar 60: 40. Saat ini, di banyak
perusahaan barang-konsumsi-kemasan, promosi penjualan merupakan 65 persen
sampai 75 persen dari anggaran gabungan. Pengeluaran promosi penjualan telah
meningkat sebagai persentase dari anggaran pengeluaran tahunan selama dua
dekade terakhir ini.
Beberapa faktor memberikan kontribusi
pada pertumbuhan pesat promosi penjualan, terutama dalam pasar konsumen.48
Faktor-faktor internal termasuk hal-hal berikut: Promosi sekarang lebih
diterima oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif; semakin
banyak manajer produk yang memenuhi syarat untuk menggunakan alat promosi
penjualan; dan.manajer produk berada di bawah tekanan keras untuk meningkatkan
penjualan saat ini. Faktor-faktor eksternal mencakup hal-hal berikut: Jumlah
merek yang bertambah; pesaing sering menggunakan promosi; banyak merek Yang
terlihat sama; konsumen semakin berorientasi-harga; perdagangan menuntut lebih
banyak tawar-menawar yang diharuskan oleh produsen; dan efisiensi iklan telah
berkurang karena meningkatnya biaya, kekacauan media, dan hambatan hukum.
Pesatnya pertumbuhan media promosi
penjualan telah menciptakan situasi kekacauan promosi, serupa dengan kekacauan
iklanKonsumen mungkin mulai jenuh, sehingga “kupon dan media lain akan melemah
kemampuannya dalam mendorong pembelian. Produsen harus, mencari .jalan untuk
mengatasi kekacauan itu, misalnya, dengan menawarkan nilai kupon-penebusan yang
lebih besar atau menggunakan pajangan atau demonstrasi di toko tempat pembelian
yang lebih dramatis.
B.
Menentukan
Bauran Promosi
Perusahaan harus mengalokasikan anggaran
promosi di antara lima alat promosi-periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan publisitas, wiraniaga, serta pemasaran langsung. Dalam industri
yang sama, berbagai perusahaan dapat sangat berbeda dalam cara mengalokasikan
anggaran promosi mereka. Avon mengkonsentrasikan dana promosinya untuk
penjualan personal, sementara Revlon mengeluarkannya terutama untuk periklanan.
Dalam menjual mesin penghisap debu, Electrolux menghabiskan sejumlah besar dana
promosinya untuk wiraniaga dari rumah ke rumah, sementara Hoover lebih mengandalkan
periklanan.
Perusahaan selalu mencari cara untuk
memperoleh efisiensi dengan mensubstitusi suatu alat promosi dengan yang
lainnya. Banyak perusahaan yang telah mengganti sebagian kegiatan penjualan
lapangan dengan iklan, surat langsung, dan pemasaran jarak jauh. Suatu dealer
mobil menghentikan lima tenaga penjualnya dan memotong harga, dan kemudian
penjualannya meledak. Perusahaan juga meningkatkan pengeluaran promosi
penjualan dalam kaitannya dengan iklan. Kemampuan untuk melakukan substitusi di
antara alat-alat promosi tersebut menjelaskan mengapa fungsifungsi pemasaran
harus dikoordinasikan. Untuk mendapatkan suatu laporan tentang bagaimana
perusahaan-perusahaan menetapkan anggaran mereka, dalam praktek, lihat Kajian
Pemasaran.
C.
Faktor-Faktor
Dalam Menyusun Bauran Promosi
Perusahaan-perusahaan
harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan bauran promosi
mereka: jenis pasar produk, apakah akan menggunakan strategi dorong atau tarik,
tingkat kesiapan konsumen untuk melakukan pembelian, tahap produk dalam siklus
hidup produk, dan peringkat pangsa pasar perusahaan.
v Jenis Pasar Produk
Alokasi pemanfaatan alat promosi
bervariasi antara pasar konsumen dan bisnis .(Pemasar konsumen mengeluarkan
uang untuk promosi penjualan, periklanan, penjualan personal, dan hubungan
masyarakat, sesuai dengan urutannya. Pemasar bisnis mengeluarkan uang untuk
penjualan personal, promosi penjualan, periklanan, dan hubungan masyarakat,
sesuai urutan tersebut. Secara umum, penjualan personal lebih banyak digunakan
dalam penjualan produk yang rumit, mahal, dan berisiko serta di pasar dengan
jumlah penjual besar yang sedikit (yaitu pasar bisnis).
Walaupun iklan kurang digunakan dalam
pasar-pasar dibandingkan kunjungan penjualan, iklan masih memainkan peran yang
penting. Periklanan dapat melakukar fungsi-fungsi berikut dalam pasar bisnis:
·
Membangun kesadaran: Iklan dapat menjadi
sarana perkenalan bagi perusahaan dan produknya.
·
Membangun pemahaman: Jika produk
tersebut memiliki beberapa keistimewaan baru. sebagian tugas menjelaskan hal
itu dapat dilaksanakan secara efektif oleh iklan.
·
Pengingat yang efisien: Jika calon
pembeli mengetahui tentang produk tersebut, tetapi tidak siap untuk membeli,
iklan yang mengingatkan akan lebih ekonomis daripada kunjungan penjualan.
·
Menciptakan langkah awal: Iklan yang
menawarkan brosur dan mencantumkan nomor telepon perusahaan adalah cara yang
efektif untuk menciptakan langkah awal bagi wiraniaga.
·
Legitimasi: Wiraniaga dapat menggunakan
iklan perusahaan yang dimuat di majalah terkenal untuk mengabsahkan keberadaan
perusahaan dan produknya.
·
Menyakinkan kembali: Iklan dapat
mengingatkan pelanggan cara menggunakan produk itu dan menyakinkan mereka
kembali tentang pembelian mereka.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan
peran penting dari periklanan dalam pemasaran. Morrill menunjukkan bahwa
periklanan yang dikombinasikan dengan penjualan personal dapat meningkatkan
penjualan sebesar 23 persen di atas penjualan yang dilakukan tanpa periklanan.
Total biaya promosi sebagai persentase dari penjualan menurun sebesar 20
persen.32 Freeman mengembangkan suatu model formal untuk membagi dana promosi
antara periklanan dan penjualan personal berdasarkan tugas-tugas penjualan yang
dilakukan oleh masing-masing alat promosi itu secara lebih ekonomis. Penelitian
Levitt juga menunjukkan peran penting periklanan dalam pasar bisnis. Rise
Levitt menemukan bahwa:
1. Reputasi
suatu perusahaan meningkatkan peluang wiraniaganya untuk mendapatkan perhatian
atau penerimaan produk lebih awal. Oleh karena itu, periklanan korporasi yang
dapat membangun reputasi perusahaan akan membantu wiraniaga perusahaan
tersebut.
2. Wiraniaga
dari perusahaan terkenal memiliki keunggulan dalam mendapatkan penjualan jika
presentasi penjualan mereka memadai. Tetapi,wiraniaga dari perusahaan kurang
terkenal yang membuat presentasi penjualan yang sangat efektif akan dapat
mengatasi kekurangannya.
3. Reputasi
perusahaan dapat sangat membantu jika produk itu rumit, berisiko tinggi, dan
agen pembeliannya kurang terlatih secara profesional.
Lilien melakukan penelitian mengenai
praktek pemasaran bisnis dalam suatu proyek besar yang disebut ADVISOR, dan
melaporkan hal-hal berikut:
·
Rata-rata perusahaan industri menetapkan
anggaran pemasarannya sebesar 7 persen dari penjualan. Perusahaan hanya
mengeluarkan 10 persen dari anggaran pemasarannya untuk periklanan. Selebihnya
digunakan untuk wiraniaga, pameran perdagangan, promosi penjualan, dan surat
langsung.
·
Perusahaan industri mengeluarkan jumlah
yang lebih tinggi daripada rata-rata untuk periklanan, jika produk mereka
memiliki mutu, keunikan, atau frekuensi pembelian yang lebih tinggi, atau
terjadi pertumbuhan pelanggan yang lebih besar.
·
Perusahaan industri menetapkan anggaran
pemasaran yang lebih tinggi dari pada rata-rata jika pelanggannya lebih
tersebar atau jika tingkat pertumbuhan pelanggan di tempat itu lebih tinggi.
Penjualan personal dapat juga memberikan
sumbangan yang besar bagi perusahaan barang konsumen. Beberapa pemasar barang
konsumen merendahkan peran wiraniaga dan menggunakan mereka hanya untuk
mengumpulkan pesanan mingguan dari para penyalur dan untuk memeriksa bahwa
terdapat cukup persediaan di rak Perasaan yang umum adalah ”wiraniaga
menempatkan produk ke rak dan iklan mengosongkanfiya.” Tetapi seorang wiraniaga
yang terlatih secara efektif dapat memberikan tiga sumbangan penting:
1. Meningkatkan
posisi persediaan: Wiraniaga dapat membujuk penyalur supaya mengambil lebih
banyak persediaan dan memberikan ruang rak yang lebih luas untuk merek
perusahaan itu.
2. Membangun
antusiasme: Wiraniaga dapat membangun antusiasme penyalur suatu produk baru
dengan mendramatisasi periklanan yang direncanakan dan dukungan promosi penjualan.
3. Penjualan
misioner: Wiraniaga dapat membuat lebih banyak penyalur menandatangani kontrak
untuk menjual merek perusahaan.
4. Manajemen
pelanggan utama: Wiraniaga dapat bertanggung jawab atas terselenggaranya bisnis
yang bertumbuh dengan pelanggan yang paling penting.
v Strategi Dorong Lawan Strategi
Tarik
Bauran promosi sangat dipengaruhi oleh
apakah suatu perusahaan akan memilih strategi dorong atau strategi tarik guna
menciptakan penjualan. Strategi dorong (push strategy) mencakup produsen yang
menggunakan tenaga penjual dan promosi dagang untuk membujuk perantara supaya
mengambil, mempromosikan dan menjual produk kepada pemakai akhir. Strategi
dorong sangat tepat digunakan jika kesetiaan merek dalam suatu kategori rendah,
pilihan merek dilakukan di toko, produk itu merupakan barang impuls, dan
manfaat produk sangat jelas. Strategi' tarik (pull strategy) mencakup produsen
yang menggunakan iklan dan promosi konsumen guna mendorong pemakai akhir untuk
meminta produk tersebut kepada perantara dan dengan demikian mendorong
perantara memesan produk itu dari produsen. Strategi tarik sangat tepat
digunakan jika terdapat kesetiaan merek yang tinggi, dan keterlibatan yang
tinggi dalam kategori tersebut, konsumen menganggap ada perbedaan di antara
berbagai merek, dan orang memilih merek sebelum mereka pergi ke toko.
Perusahaan-perusak haan dalam industri yang sama mungkin berbeda dalam hal
penekanan terhadap strategi dorong atau tarik. Misalnya, Lever Brothers lebih
menekankan pada strategi dorong, Procter & Gamble lebih menekankan pada
strategi tarik.
v Tahap Kesiapan Pembeli
Alat_alat promosi memiliki efektivitas
biaya yang berbeda-beda pada berbagai tahap kesiapan pembeli. Periklanan dan
publisitas memainkan peran yang paling penting dalam 4p membangun kesadaran, lebih
penting daripada peran yang dimainkan oleh kunjungan wiraniaga atau oleh
promosi penjualan. Pengertian pelanggan terutama mpengaruhi oleh periklanan dan
penjualan personal. Keyakinan pelanggan sangat mpengamhi oleh penjualan
personal. Penutupan penjualan atau pemesanannya sangat dipengaruhi oleh
penjualan personal dan promosi penjualan. Pemesanan ulang Iuga sangat
dipengaruhi oleh penjualan personal dan promosi penjualan, serta sedikit
dipengaruhi oleh iklan pengingat.
v Tahap Siklus Hidup Produk
Alat-alat promosi juga memiliki
efektivitas biaya yang berbeda-beda pada berbagai tahap daur hidup produk.
·
Pada tahap perkenalan, periklanan dan
publisitas memiliki tingkat efektivitas biaya yang tertinggi, diikuti oleh
penjualan personal untuk memperoleh cakupan distribusi dan promosi penjualan
guna mendorong konsumen agar mencoba produk.
·
Pada tahap pertumbuhan, semua alat
promosi dapat dikurangi perannya karena permintaan dapat bergerak melalui
cerita dari mulut ke mulut.
·
Pada tahap kemapanan/kedewasaan, promosi
penjualan, periklanan, dan penjualan personal semuanya semakin penting, sesuai
urutan tersebut.
·
Pada tahap penurunan, promosi penjualan
tetap kuat, periklanan dan publisitas dikurangi, dan Wiraniaga hanya perlu memberikan
sedikit perhatian pada produk. Salah satu contoh menarik tentang bauran promosi
yang digunakan dalam tahap perkenalan pada siklus hidup produk atau jasa adalah
Best Friends Pet Care Company yang ditangani secara pribadi.
v Peringkat pangsa Pasar Perusahaan
Pemimpin-pemimpin
pasar menghasilkan lebih banyak keuntungan dari periklanan dibandingkan promosi
penjualan. Sebaliknya para pesaing yang lebih kecil mendapatkan lebih banyak
keuntungan dari menggunakan promosi penjualan dalam bauran komunikasi pemasaran.
D.
Alat-Alat
Promosi
v Periklanan
Karena banyaknya bentuk dan penggunaan
iklan, sangat sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun,
sifat-sifat berikut dapat diperhatikan:
·
Presentasi umum: Periklanan yang
bersifat umum itu memberikan semacam keabsahan pada produk dan menyarankan
tawaran yang terstandardisasi. Karena banyak orang menerima pesan yang sama,
pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan
dimaklumi oleh umum.
·
Tersebar luas: Periklanan adalah medium
yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali.
Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai
pesaing. Periklanan berskala besar oleh seorang penjual menyiratkan hal yang
positif tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjual.
·
Ekspresi yang lebih kuat: Periklanan
memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui
penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
·
Tidak bersifat pribadi: Audiens tidak merasa
wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog,
bukan dialog, dengan audiens.
Periklanan dapat digunakan untuk
membangun citra jangka panjang bagi suatu produk (iklan Coca-Cola), dan di sisi
lain, mempercepat penjualan (iklan Sears tentang obral di akhir pekan).
Periklanan dapat secara efisien menjangkau berbagai pembeli yang tersebar
secara geografis. Bentuk periklanan tertentu (seperti iklan televisi) dapat
dibuat dengan anggaran yang kecil. Periklanan mungkin memiliki pengaruh atas
penjualan semata-mata melalui kemunculannya. Konsumen mungkin percaya bahwa
merek yang sering diiklankan pasti menawarkan ”nilai yang baik.
Tiga media iklan yang relatif bar
sebaiknya dicatat. Advertorial adalah iklan cetak yang menawarkan isi editorial
dan dirancang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dibedakan dengan isi surat
kabar atau majalah. Infomercial adalah iklan TV yang tampak seperti acara
televisi selama 30 menit yang mendemOnstrasikan atau membahas sebuah produk.
Para pemirsa dapat menelepon dan memesan produk, oleh karena itu, memberikan
hasil yang langsung terukur. Banner adalah tanda kecil pada halaman Web yang
mengiklankan suatu tawaran atau perusahaan yang dapat dicapai dengan meng-klik
banner tersebut.
v Promosi Penjualan
Walaupun
alat promosi penjualan-kupon, kontes, harga premi, dan sejenisnyasangat
beragam, semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda:
·
Komunikasi: Promosi penjualan menarik
perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk
bersangkutan.
·
Insentif: Promosi penjualan
menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai
bagi konsumen.
·
Ajakan: Promosi penjualan merupakan
ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang.
Perusahaan menggunakan alat-alat promosi
penjualan itu untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat.
Promosi penjualan dapat digunakan Untuk mendapatkan akibat jangka pendek
seperti mendramatisir tawaran produk dan mendorong penjualan yang lentur.
v Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Daya
tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus;
·
Kredibilitas yang tinggi: Ceritera dan
gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan
dengan iklan.
·
Kemampuan menangkap pembeli yang tidak
dibidik sebelumnya: Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli
yang cenderung menghin. dari wiraniaga dan iklan.
·
Dramatisasi: Hubungan masyarakat
memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
Pemasar cenderung kurang menggunakan
hubungan masyarakat; tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan
dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat
menjadi sangat efektif.
v Penjualan personal
Penjualan personal adalah alat yang
paling efektif-biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam
membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan personal,
memiliki tiga ciri khusus:
·
Konfrontasi personal: Penjualan personal
mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau
lebih. Masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan
lebih dekat.
·
Mempererat: Penjualan personal
memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan
sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui
minat pelanggan yang terbaik.
·
Tanggapan: Penjualan personal membuat
pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
v Pemasaran langsung
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran
langsung--surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik, dan
sebagainya-semuanya memiliki empat karakteristik berikut. Pemasaran langsung
bersifat:
·
Nonpublik: Pesan biasanya ditujukan
kepada orang tertentu.
·
Disesuaikan: Pesan dapat disiapkan untuk
menarik orang yang dituju.
·
Terbaru: Pesan dapat disiapkan dengan
sangat cepat.
·
Interaktif: Pesan dapat diubah
tergantung pada tanggapan orang tersebut.
E.
Tujuan
Promosi Penjualan
Alat promosi penjualan berbeda-beda
dalam hal tujuan spesifiknya. Contoh promosi gratis mendorong konsumen untuk
mencoba, sementara jasa konsultasi manajemen gratis bertujuan untuk mempererat
hubungan jangka panjang dengan seorang pengecer. Penjual menggunakan promosi
tipe insentif untuk menarik pencoba atau konsumen baru, untuk menghargai
pelanggan setia, dan untuk menaikkan tingkat pembelian ulang dari pemakai
sesekali. Pencoba baru terdiri dari tiga jenis-pemakai merek lain dalam
kategori yang sama, pemakai dalam kategori lain, dan orang yang sering berganti
merek. Promosi penjualan sering menarik para pengganti merek, karena pemakai
merek dari kategori lain tidak selalu memperhatikan atau bertindak berdasarkan
promosi. Para pengganti merek terutama mencari harga yang murah, nilai yang
baik, atau premi. Promosi penjualan tidak mungkin mengubah mereka menjadi
pemakai merek yang setia. Promosi penjualan yang digunakan di pasar dengan
kesamaan merek yang tinggi menghasilkan tanggapan
penjualan
yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit perolehan permanen dalam pangsa
pasar. Dalam pasar dengan perbedaan merek yang tinggi, promosi penjualan dapat
mengubah pangsa pasar secara lebih permanen.
Saat ini, banyak manajer pemasaran
memperkirakan terlebih dulu apa yang perlu mereka belanjakan dalam promosi
perdagangan, kemudian apa yang perlu mereka belanjakan dalam promosi konsumen.
Sisanya mereka anggarkan untuk periklanan, Namun, ada bahayanya bila membiarkan
iklan berada di belakang promosi penjualan karena iklan lebih bersifat
membangun kesetiaan terhadap produk Tetapi pertanyaan tentang apakah promosi
penjualan itu memperlemah kesetiaan merek atau tidak ter. gantung pada
interpretasi yang berbeda-beda. Promosi penjualan dengan potongan harga yang
tak putus-putus, kupon, transaksi, premi, dan mutu yang meraung, bisa
menurunkan nilai tawaran produk dalam pikiran pembeli. Pembeli tahu bahwa
daftar harga itu umumnya fiktif. Tetapi sebelum meloncat ke kesimpulan
tertentu, kita perlu membedakan antara promosi harga dan promosi nilai tambah.
Contoh-contoh berikut ini menunjukkan bagaimana jenis promosi penjualan
tertentu dapat secara aktual meningkatkan citra merek:
·
Pembuat Pine-Sol, sabun cair pencuci
umum, menjalankan satu undian ”Pine-Sol in Pine Valley” di mana Pine Valley
adalah habitat dari opera sabun TV All My Children. Pemenang undian akan
melancong ke Los Angeles untuk bertemu dengan para bintang dan menonton
pembuatan film selama empat hari. Asosiasi mengenai sabun pencuci biasa itu
bersama dengan bintang-bintang yang glamor meningkatkan citra merek Pine-Sol.
·
Toro, produsen utama mesin pemotong
rumput halaman dan pembersih salju (snowblowers), ingin menjual pembersih
saljunya pada awal September. Karena mengetahui bahwa kebanyakan orang akan menunggu
untuk membeli sampai salju pertama turun, Toro menawarkan untuk menyertakan
Toro SnowInsurance: Perusahaan berjanji untuk mengirimkan rabat 5550 kepada
setiap orang yang membeli pada bulan September jika ternyata tidak ada salju
sebelum bulan Januari. Promosi penjualan itu tidak merusak, dan malah membantu
citra merek Toro.
·
Haagen-Dazs menjalankan promosi
penjualan pemotongan-sen dolar yang disebut Sweet Charity di mana penghematan
harga itu disumbangkan untuk mendukung televisi publik. Tawaran itu
meningkatkan citra Haagen-Dazs dengan menjadikan Haagen Dazs sebagai “pelindung
seni."
·
Akai, produsen peralatan stereo dan
perangkat TV Jepang berusaha untuk mend jadi pemimpin pasar perangkat TV di
India dengan menjalankan promosi penjualan yang bernilai tambah. Ia menawarkan
nilai tukar yang baik atas perangkat TV hitamputih pada saat pembelian
perangkat TV warna yang baru. Pada kesempatan yang lain, perusahaan tersebut
akan menawarkan jam tangan gratis, kalkulator, atau radio, pada saat pembelian
perangkat TV baru. Promosi yang kuat menjadikan Akai sangat populer di India,
dan para pesaing seperti Sony tidak bebas untuk bersaing dengan cara yang sama.
Tetapi biasanya, bila suatu merek
mengalami promosi harga terlalu banyak, kon. sumen mulai menganggapnya sebagai
merek yang murah dan biasanya hanya mau membeli ketika ada obral. Ada risiko
menempatkan merek pemimpin yang terkenal dalam promosi pada lebih dari 30
persen waktu yang ada.49 Merek-merek dominan jarang menggunakan promosi harga,
karena sebagian besar potongan harga itu hanya akan mensubsidi pemakai yang ada
sekarang. Studi Brown pada 2.500 pembeli kopi instan menyimpulkan bahwa:
·
Promosi penjualan menghasilkan tanggapan
penjualan yang lebih cepat dan lebih terukur daripada iklan.
·
Promosi penjualan cenderung tidak
menghasilkan pembeli baru yang berjangka panjang dalam pasar mapan karena
promosi penjualan terutama menarik konsumen yang menyukai yang transaksi cepat
dan murah dan yang akan berganti ke merek lain yang sedang melakukan promosi
penjualan.
·
Pembeli merek yang setia cenderung tidak
mengganti pola pembelian mereka sebagai akibat dari persaingan promosi.
·
klan tampaknya mampu memperdalam kesetiaan
terhadap suatu merek.
Terdapat juga bukti bahwa promosi harga
tidak secara permanen membangun volume penjualan seluruh kategori.
Pesaing yang pangsa pasarnya kecil
menemukan bahwa penggunaan promosi penjualan itu menguntungkan, karena mereka
tidak mampu menandingi anggaran periklanan besar dari pemimpin pasar. Mereka
juga tidak dapat memperoleh ruang rak tanpa menawarkan potongan perdagangan
atau mendorong konsumen untuk mencoba tanpa menawarkan insentif konsumen.
Persaingan harga biasanya digunakan oleh merek kecil yang berusaha memperbesar
pangsanya, tetapi kurang efektif bagi pemimpin kategori yang pertumbuhannya
bergantung pada pertumbuhan kategori secara keseluruhan.
Dampaknya adalah banyak perusahaan
barang-konsumsi-kemasan yang merasa bahwa mereka dipaksa menggunakan lebih
banyak promosi penjualan daripada yang mereka inginkan. Kellogg, Kraft, dan
pemimpin pasar lainnya telah mengumumkan bahwa mereka akan semakin menekankan
sisi tarik (pull side) perusahaan dan meningkatkan anggaran iklan mereka.
Mereka menyalahkan banyaknya penggunaan promosi penjualan sebagai penyebab
berkurangnya kesetiaan merek, semakin meningkatnya sensitifitas harga konsumen,
menipisnya citra-mutu-merek, dan fokus pada perencanaan pemasaran jangka
pendek.
Namun, Farris dan Quelch membantah hal
itu.52 Mereka berargumen bahwa promosi penjualan memberi sejumlah manfaat yang
penting baik bagi produsen maupun konsumen. Promosi penjualan memungkinkan
produsen untuk menyesuaikan variasi penawaran dan permintaan jangka pendek.
Promosi penjualan memungkinkan produsen menguji seberapa tinggi harga yang
dapat dibebankan, karena produsen selalu dapat mengurangi harga tersebut.”
Promosi penjualan dapat mendorong konsumen untuk mencoba produk baru bukannya
beralih dari produk yang biasa mereka gunakan sekarang. Promosi penjualan
mendorong format eceran yang lebih bervariasi, seperti toko berharga murah
setiap hari dan ada pula toko h ga promosi. Promosi penjualan memperbesar
kesadaran harga konsumen.Mereka memungkinkan produsen menjual lebih banyak
daripada yang biasa mereka jual dengan harga normal. Promosi penjualan membantu
produsen menyesuaikan progam untuk berbagai segmen konsumen. Konsumen sndiri menikmati
kepuasankarena menjadi pembelanja yang cerdikketika mereka memanfaat kan harga
special terebut.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Promosi penjualan mencakup alat untuk
promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran pengembalian uang, potongan harga,
premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi
berhubungan, promosi silang, pajangan dan demonstrasi di toko tempat pembelian);
promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan, dan barang
gratis); dan promosi bisnis dan wiraniaga (misalnya, pameran dan konvensi
perdagangan, kontes untuk wiraniaga, dan iklan khusus).
B.
Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh
dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.
Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu,
kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Daftar Pustaka
Kotler,Philip. 2002.Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar