MAKALAH PERENCANAAN SIM BAGIAN
PERTAMA
(Basis Data,Hubungan Antara Record
Data,Komunikasi Data Dan Lingkup Jaringan Komputer)
Disusun Sebagai Persyaratan Tugas Sistem
Informasi Manajeman
Dosen Pengampu: Hutomo
Rusdianto,SE,MBA,QWM,CBV
Disusun oleh Kelompok 9 :
1.
Tri
Wahyu Rudiyanto (201511184)
2. Lintang jati panatas (201511185)
3. Erik Setiyawan (201511186)
4. Nafis
Ainul Wafa (201511187)
5. Jamil
Abdullah (201511188)
6. M.Nova Dwi Hartono (201511190)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017/2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MAKALAH PERENCANAAN SIM BAGIAN
PERTAMA “ pada mata kuliah sistem informasi manajemen. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka
selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak
semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke
zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai
pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan
makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar
dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai
akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kudus
,5 Desember 2017
(kelompok 9)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Suatu
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefiniskan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua
kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan
elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan
definisi yang lebih luas.
Sistem
informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya
meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk
menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat
lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk
mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan
pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di
bidang teknologi informasi.
Perancangan
sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari sistem lama yang ada,
di mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada
sistem yang baru.
B.
Rumusan masalah
1. Apa Definisi Dari Basis Data ?
2. Apa Definisi Dari Hubungan Antara Record Data?
3. Apa Definisi Dari Komunikasi Data?
4. Apa Definisi Dari Lingkup Jaringan Komputer?
C.
Tujuan penulisan
1. Dapat Mengetahui Apa Definisi Dari
Basis Data.
2. Dapat Mengetahui Apa Definisi Dari Hubungan Antara Record Data.
3. Dapat Mengetahui Apa Definisi Dari Komunikasi Data.
4. Dapat Mengetahui Apa Definisi Dari Lingkup Jaringan Komputer.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Proses Perencanaan
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan
akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh
karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan
tersebut.
v Dukungan SIM pada proses
perencanaan:
a. Model perencanaan
Dukungan
analitik dalam pengembangan struktur dan persamaan model. Data historis untuk
analisis hubungan, perkiraan dan perencanaan. Suatu penggerak model perencanaan
untuk dijalankan pada suatu komputer.
b. Data masukan
Data
historis ditambah analisis dan manipulasi data untuk membangkitkan data masukan
yang berdasarkan data historis.
c. Manipulasi model
Penggunaan
komputer untuk menjalankan suatu model. Manipulasi data lainnya berdasarkan
teknik peramalan dan ekstrapolasi.
Kemampuan manipulasi model merupakan hal penting, hal ini
akan memungkinkan penggunaan model dalam suatu simulasi. Dengan simulasi dapat
dikemukakan jawaban-jawaban untuk berbagai kemungkinan kondisi variabel masukan
yang berubah-ubah. Selanjutnya hasil yang diperoleh dapat diteliti tingkat
keakuratannya.
v Beberapa teknik analisis data
historis yang dapat digunakan untuk proses perencanaan antara lain:
1. Teknik kecenderungan waktu atau
tingkat pertumbuhan
2. Teknik penghalusan data
3. Analisis musiman
4. Analisis korelasi
5. Analisis korelasi secara otomatis
6. Deskripsi data dan analisa
penyebaran
Contoh penerapan SIM dalam proses perencanaan adalah misal,
penjualan harian sebuah produk kecantikan sebanyak 100 unit mempunyai standar
deviasi 5 unit. Analisa ini berguna untuk memahami sifat kegiatan penjualan
yang perlu direncanakan. Selanjutnya teknik-teknik penciptaan data perlu
dilakukan karena data-data historis hanya menggambarkan keadaan masa lampau.
Sedangkan perencanaan melibatkan masa lampau dan mendatang. Umumnya perkiraan
masa mendatang adalah didasarkan pada analisis data historis dengan menggunakan
teknik penciptaan data untuk proses perencanaan.
Perencanaan
Strategi Sistem Informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang
menggambarkan tujuan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai
tujuan perusahaan. (Turban 2003, p432)
v Menurut Wijaya (2006), Sistem
teknologi informasi dikenal dengan nama senjata strategi (strategy weapon)
karena dapat digunakan untuk menerapkan strategi yang dapat memberikan
keuntungan kompetitif. Organisasi membutuhkan perencanaan strategi untuk sumber
daya teknologi informasinya dengan beberapa alasan sebagai berikut:
Hasil dari
perencanaan sistem teknologi informasi dapat dibagikan kepada manajemen dan
ahli – ahli sistem teknologi informasi. Diskusi dan persetujuan akan hasil
perencanaan ini dapat menyediakan pemahaman bersama antara ahli – ahli sistem
teknologi informasi dan manajer – manajer bisnis tentang bagaimana cara terbaik
bagi organisasi untuk menggunakan sumber daya informasinya.
Mengembangkan
suatu rencana untuk sumber daya informasi yang dapat membantu mengkomunikasikan
masa depan organisasi itu kepada pihak lain di dalam organisasi.
Diskusi
mengenai perencanaan strategi sering kali banyak membantu manajer – manajer
bisnis dan ahli – ahli sistem teknologi informasi dalam membuat keputusan yang
mendasar mengenai bagaimana sistem teknologi informasi akan diarahkan untuk
membantu bisnis organisasi.Dengan perencanaan yang baik, jika sesuatu yang
buruk terjadi mendadak di organisasi, maka organisasi sudah siap menghadapinya.
Hasil dari
perencanaan sistem teknologi informasi dapat membantu mengalokasikan sumber –
sumber daya ke proyek – proyek sistem teknologi informasi yang penting dan
bermanfaat bagi organisasi. Hasil dari perencanaan ini didampingi dengan
anggaran biaya yang mencerminkan prioritas bisnis untuk sistem teknologi
informasi yang harus dikembangkan.
Alat
komunikasi dengan manajemen puncak. Banyak manajer sistem teknologi informasi
meminta kenaikan anggaran yang signifikan untuk pengembangan sistem teknologi
informasi. Suatu rencana sitem teknologi informasi yang baik, harus dengan
jelas dihubungkan kepada arah bisnis. Hasil perencanaan yang baik juga
menjelaskan bagaimana organisasi akan mencapainya. Permintaan anggaran akan
terlihat lebih masuk akal dan lebih mudah disetujui bagi manajemen puncak yang
ada diluar departemen sistem teknologi informasi.
Membantu
pemasok. Arsitektur dan rencana dari sistem teknologi informasi adalah suatu
cara efektif bagi organisasi untuk berkomunikasi dengan penjual/pemasok tentang
kebutuhan dari produk-produk sistem teknologi informasi masa depan yang
dibutuhkan oleh organisasi. Dengan memahami kebutuhan masa depan ini, maka
pemasok dapat mempersiapkan jauh sebelumnya.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. BASIS
DATA
Banyak
sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh pakar di bidang ini.
Basis data atau disebut juga database, terdiri dari dua penggalan kata yaitu
data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, secara konseptual, database
diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling berhubungan
(relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan
informasi. Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data agar
dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang dibutuhkan perangkat lunak yang
disebut Sistem Manajement Basis Data atau disebut juga Sistem Database
Management System (DBMS). Penggabungan Sistem Database Management System (DBMS)
dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
System Basis Data adalah suatu system penyusunan dan pengelolaan record-record
dengan menggunakan computer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu
menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses
pengambilan keputusan.
A.
Komponen Dasar Basis Data
Dalam membuat basis data harus
memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data maka hal yang diperhatikan
tersedianya :
- Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
- Hardware : terdiri dari semua peralatan perangkat keras computer yang digunakan untuk mengelola system basis data berupa : peralatan penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input dan output, atau peralatan komunikasi.
- Software : sebagai perantara antara pemakai dengan data fisik pada basis data, berupa: Database Mangement System (DBMS) atau program-program aplikasi dan prosedur – prosedur.
- User (pemakai) : terbagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu :
·
System
Engineer : tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan system basis
data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari system
tersebut kepada pihak penjual.
·
Administrator
Basis Data : tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol system basis
data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan system basis data,
merencanakannya dan mengaturnya.
·
Programmer
: membuat program aplikasi yang diperlukan oleh pemakai akhir dengan
menggunakan data yang terdapat dalam system basis data. Pemakai akhir : tenaga
ahli yang menggunakan data untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk
kelangsungan usaha.
B. Istilah
- Istilah Basis Data
Dalam
penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan sering digunakan. Oleh
karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih jauh lagi tentang ilmu pengetahuan basis data
sepatutnya mengenal :
- Enterprise : suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien, data karyawan.
- Entitas : suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : nasabah, simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : mahasiswa, mata kuliah. Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa.
- Atribut (Elemen Data) : karakteristik dari suatu entitas. Contoh: entitas mahasiswa atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tgl lahir.
- Nilai Data (Data Value) : isi data/informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh: atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai data: Dani, Dewi, Diaz.
- Kunci Element Data (Key Data Element): tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas mahasiswa yang mempunyai atribut – atribut npm, nama, alamat, tgl lahir, menggunakan kunci element data npm.
- Record Data: kumpulan isi element data yang saling berhubungan. Contoh: kumpulan atribut npm, nama, alamat, tgl lahir dari entitas mahasiswa: “4109073”, “Dani”, “Jl. Jend. Sudirman No. 4 Makassar”, “4 April 1983”.
C.
Database Mangement System (DBMS)
Seperti
yang telah dikemukakan diawal, pada bagian ini kita akan mengulas lebih
spesifik lagi mengenai Sistem Mangement Basis Data atau populernya disebut
Database Managament System (DBMS). Yang mana adalah perangkat lunak yang
berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri
sampai dengan proses – proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa
entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya
secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini
adalah Relational DBMS (RDBMS), yang mempresentasikan data dalam bentuk tabel –
tabel yang saling berhubungan. Sebuah tabel disusun dalam bentuk baris (record)
dan kolom (field). Banyak sekali berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya
: MySQL, Oracle, Sybase, dBase, MS. SQL Microsoft Access (MS. Access) dan
lain-lain. Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan
mengorganisasikan data dalam RDBMS,
yaitu :
- Data Definition Language: merupakan perintah – perintah yang digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dab lain sebagainya.
- Data Manipulation Language (DML): perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data adalah :
·
Penambahan
Data
·
Penyisipan
Data
·
Penghapusan
Data
·
Pengubahan
Data
- Data Control Language: bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data.
D.
Arsitektur Basis Data
Sebuah
basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur system basis data memberikan
kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur
basis data terbagi atas 3 level yaitu:
- Internal/Physical Level: level terendah untuk mempresentasikan basis data, berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage). Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
- External/View Level: level user, berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang sesuai dengan kebutuhannya.
·
Programmer
menggunakan bahasa pemograman seperti C, COBOL, atau PL/I
·
End
User menggunakan bahasa query atau menggunakan fasilitas yang tersedia pada
program aplikasi. Pada level eksternal ini, user dibatasi pada kemampuan
perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplkasi basis data.
Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.
- Conceptual/Logical Level: sebuah representasi seluruh muatan informasi yang dikandung basis data yang menghubungkan antara level internal dan level eksternal. Tidak seperti level eksternal, maka pada level conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Konseptual.
E.Database Independence
Dalam
kebebasan data, aplikasi disekat dari bagaimana data disimpan dan distrukturkan.
Kebebasan data adalah salah satu keuntungan utama dari penggunaan DBMS. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level diatas adalah untuk menyediakan data
independence, dimana level diatasnya tidak berpengaruh oleh perubahan untuk
level dibawahnya. Ada 2 jenis data independence:
- Logical Data Independence (kebebasan data secara logika): perlindungan dari perubahan struktur logika suatu data. Logical data independence menunjuk kepada kekebalan dari skema eksternal untuk perubahan-perubahan dalam skema konseptual. Perubahan skema konseptual, seperti : memungkinkan penambahan atau penghapusan entity, atribut, atau relationship tanpa harus mengganti skema eksternal atau harus menulis kembali program aplikasi yang sudah ada.
- Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik): perlindungan dari perubahan struktur fisik suatu data. Physical data independence menunjuk kepada kekebalan dari skema konseptual untuk perubahan-perubahan dalam skema internal. Perubahan skema internal, seperti: penggunaan organisasi file atau struktur penyimpanan yang berbeda, penggunaan media penyimpanan yang berbeda, perubahan algoritma indeks atau hashing tanpa harus mengganti/merubah konseptual atau skema eksternal.
F.
Model Basis Data
Model
basis data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,
hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi
dari suatu model data untuk mempresentasikan data sehingga data tersebut mudah
dipahami. Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual
digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis objek atau model
data berbasis record.
- Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah:
·
Entity
– Relationship
·
Semantic
·
Functional
·
Object
– Oriented
- Model Data Berbasis Record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu:
·
Model
Data Relasional (Relational), merupakan model data yang popular saat ini.
Menggunakan model berupa tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau tabel.
Memakai kunci tamu (foreign key) sebagai penghubung dengan tabel lain.
·
Model
Data Hierarkhi (Hierarchical), dikenal pula sebagai model pohon.
·
Model
Data Jaringan (Network), disebut juga model CODASYL. Setiap anak biasa memiliki
lebih dari satu orangtua.
G.
Bahasa Query Formal dan Komersial
Bahasa query yaitu pernyataan yang
diajukan untuk mengambil informasi. Dan bahasa query ini adalah bahasa pada
model data relasional yang terbagi menjadi 2 yaitu :
- Bahasa Query Formal: bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan symbol-simbol matematis terdiri dari:
·
Procedural,
yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mendapatkannya.
·
Non
procedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa
menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
- Bahasa Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly). Contoh :
·
QUEL
: berbasis pada bahasa kalkulus relasional
·
QBE
: berbasis pada bahasa kalkulus relational
·
SQL
: berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional
H. Perancangan
Basis Data
Perancangan
basis data adalah proses pembuatan (develop) struktur database sesuai dengan
data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat
dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas
pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkah-langkah dalam perancangan
basis data, yaitu:
- Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan data yang dibuat oleh user dalam sebuah organisasi.
- Rancangan konseptual (Conceptual Design) tujuannya: untuk membuat sebuah model data konseptual (atau arsitektur informasi) yang akan mendukung perbedaan kebutuhan informasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi.
- Rancangan Implementasi (Implementation Design) tujuannyal: untuk memetakan model data logis (logical data model) kedalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi.
- Rancangan fisik (Physdical Design). Pada tahap terakhir ini, logical database structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi physical storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya seperti:
·
Model
detail oleh Database Specialist
·
Diagram
Entity-Relationship
·
Normalisasi
·
Spesifikasi
hardware/software
I.
Teknik Normalisasi
Pengertian normalisasi ada beberapa
yang berpendapat:
- Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. Selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9 relasi dalam basis data (dengan tujuan mengurangi kemubadziran data), normalisasi terkadang hanya dipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain (misalnya : E-R).
- Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua belah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud oleh Kroenke ini sering disebut dengan istilah anomaly.
- Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data/database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
- Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.
Proses
normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang
menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi dilakukan pengujian
pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah/menyisipkan,
menghapus, mengubah dan mengakses pada suatu basis data. Bila terdapat
kesulitan pada pengujian tersebut maka perlu dipecahkan relasi pada beberapa
beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan basis data belum optimal.
Tujuan dari normalisasi itu sendiri
adalah:
- Untuk menghilangkan kerangkapan data
- Mengurangi kompleksitas
- Untuk mempermudah pemodifikasian data.
v Tahapan normalisasi dapat diurai
sebagai berikut:
Bentuk Tidak Normal: menghilangkan perulangan group.
- Bentuk Normal Pertama (1NF): menghilangkan ketergantungan sebagian. Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file flat, data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field berupa “atomic value”.
- Bentuk Normal Kedua (2NF): menghilangkan ketergantungan transitif. Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
- Bentuk Normal Ketiga (3NF): menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional. Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk Normal Kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada kunci primer secara menyeluruh.
- Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF): menghilangkan ketergantungan multivalue. Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk Normal Ketiga. Untuk menjadi BNCF, relasi harus dalam bentuk Normal Kesatu dan setiap atribut dipaksa bergantung pada fungsi pada atribut super key.
- Bentuk Normal Keempat (4NF): menghilangkan anomali-anomali yang tersisa.
- Bentuk Normal Kelima: pengujian untuk memastikan kebenaran isi tabel dan hubungan antara tabel tersebut.
Teknik
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data,
teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur
relasi yang baik (tanpa redudansi).
Pada normalisasi terdapat 3 aturan,
yakni:
1.
Aturan
Pertama: mendefinisikan atribut kunci, tidak adanya group berulang , semua atribut
bukan kunci tergantung pada atribut kunci.
2.
Aturan
Kedua: sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu, sudah tidak ada
ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian
field kunci.
3.
Aturan
Ketiga: sudah berada dalam bentuk normal kedua, tidak ketergantungan
transitif(dimana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya),
bentuk normal seharusnya berada dalam bentuk normal tertinggi dan bergerak dari
bentuk normal satu dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis
redudansi. Keseluruhannya Cuma ada lima bentuk normal. Tiga bentuk normal
pertama menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan
bentuk keempat dan kelima menekankan redudansi yang muncul dari kasus Multi
Valued Dependencies
J.
Organisasi Data
Komputer pada
awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan kalkulasi
angka yang rumit dan membosankan. Masalah-masalah ini membutuhkan sedikit input
dan output. Dewasa ini, perusahaan membutuhkan jumlah input dan output yang
sangat besar. Perusahaan sering kali membutuhkan komputer untuk memecahkan
masalah yang sama, dengan input yang berbeda dan berulang-kali.
Perusahaan menyimpan data dengan jumlah yang besardi sistem
informasi berbasis komputernya hanya karna perusahaan tersebut melakukan begitu
banyak transaksi bisnis. Agar dapat menggunakan data dan terhindar dari
kekacauan, konsep “data” telah dipecah dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang
lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok
pembangun yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam
suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses.
1.
Hierarki Data
Data bisnis
secara tradisional telah diorganisasikan kedalam suatu hierarki field-field data yang bergabung untuk
membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil ; mencerminkan
jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh
field data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record adalah suatu field-field data
yang saling berhubungan. File adalah koleksi record yang saling berhungan,
seperti satu filedari seluruh record yang berisi field kode-kode mata kuliah
dan namanya. “Literasi Sistem Informasi” adalah nilai-nilai dari field kode dan
uraian mata kuliah untuk record yang pertama.
Basis data adalah sekumpulan file. Definisi umum dari dasis data adalah bahwa basis data merupakan kumpulan
dari seluruh data berbasis komputer sebuah perusahaan. Definisi basis data yang
lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan kumpulan data yang berada di
bawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis data.
2. Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang
berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Karena banyak
pengguna telah mengenal spreadsheet, ia dapat digunakan untuk mencerminkan field-field data, sedangkan
judul kolom berisi nama-nama field data,. Baris-baris dalam tabel berisi
nilai-nilai field.
Struktur
basis data relasional (relational database structure), sercara konseptual
serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan.
3. Flat Files
File datar
adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Kolom-kolom
yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel
harus menjadi flat file adalah karena komputer membaca field-field data dari
suatu record secara berurutan. Suatu flat file, yang tidak membuat kolom-kolom
yang berulang, berisi urut-urutan field data yang konstan ya ng dibutuhkan oleh
manajemen basis data. Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan
struktur basis data relasionalmuntuk dinormalisasi. Normalisasi (normalization) adalah
suatu proses formal untuk menghapus field-field
data yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk
menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan. Normalisasi
berada diluar fokus utama dari
sistem manajemen berbasis data.
4. Field-field
kunci
Kunci KEY di dalam suatu tabel
adalah satu field (atau kombinasi field) yang berisi satu nilai yang secara
unik mengidentifikasi masing-masing
record di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan
teridentifikasi secara unik. Satu field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci
bagi suatu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja
tidaklah cukup; nilai kunci harus unik untuk kesulurahan tabel.
Kandidat kunci (KEY Kandidat)
adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris.
Namun, field kode-lah yang di pilih untuk menjadi kunci. Nilai-nilai yang lebih
panjang (seperti field uraian versus field-field kode) akan dihindari, karena
nilai field yang panjang akan memiliki resiko salah ketik dalam menulis nilai
field kunci yang lebih tinggi.
K. Struktur Basis Data
Struktur basis data adalah cara
data diorganisasi agar pemorosesan data menjadi lebih efisien. Kemudian
diimplementasikan melalui sistem manajemen basis data. Sistem
manajemen basis data (DBMS) adalah
suatu informasi piranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu
sendiri, hubungan diantara data didalam basis data, dan nama-nama formulir,
jenis-jenis data, angka dibelakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai
default, dan seluruh uraian field lainnya.
·
Struktur basis data hirerarkis
Sistem basis data IDS mengikuti
suatu struktur basis data hierarkis. Struktur hierarakis ini dibentuk oleh
kelompok-kelompok data, subkelompok, dan beberapa subkelompok. Struktur
hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia bekerja denga baik
pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seprtai
pengendalian persediaan, entri pesanan, piutang, dsan utang dagang. Alasan lain
adalah karena struktur hierarkis memanfaatkan suber daya komputer secara efisien,
khususnya ketika sebagian besar record didalam basis data akan digunakan di
dalam suatu aplikasi. Ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record
terpilih saja dari sejumlah besar record di dalam basis data, struktur
hierarkis menjadi tidak efisien. Hal ini karena setiap record basis data
hierarkis memiliki satu field yang menunjuk opada alamt penyimpanan dari record
logis berikutnya didalam basis data.
·
Struktur basis data jaringan
Struktur basis data jaringan
dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record tertentu. Secara
konseptual, stiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain
di dalam basis data, tetapi rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini
juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah
praktis.
·
Struktur basis data relasional
Jika struktur hierarakis dan
jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical relationship)di dalam
bentuk alamat-alamat penyimopanan, relasi dalam struktur basis data relasional
adalah implisit. Relasi impisit (implicit relationship) dapat secara tidka
langsung bersal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom) data yang sama
dalam dua tabel, maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan dapat
digabungkan ketika nilai-nilai field datanya sama. Struktur mirip tabel dari
sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format yang dapat dipahami
dengan cepat oleh manajer maupun staf prefesional.
L. Menggunakan Basis Data
Kita biasanya berinteraksi
dengan sebuah basis data dari sebuahkomputer pribadi meskipun data tersebut
berada ditempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan, dan query adalah
metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan
dalam suatu sistem manajemen basis data.
·
Laporan dan
formulir
Perbedaan terbesar antara
formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir atau (forms) secara
tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan
ikhtisar data serta biasanmya tidak melakukan agregasi data dari banyak tabel
basis data. Perlu dicatat bahwa formulir memiliki kemampuan ini namun jarang
dipergunakan. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah bahwa
formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi
record-record basis data.
a.
Navigasi : pengguna dapat melakukan navigasi dari record berikutnya dengan
mempergunakan baris navigasi yang berada dibagian bawah formulir.
b.
Akurasi : formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan
ketika basis data dibuat. Definisi-definisi tersebut dapat menentukan
nilai-nilai valid tertentu, rentang data untuk nilai-nilai numerik, dan
aturan-aturan ;lain yang mendukung akurasi.
c.
Konsistensi : adalah hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu
tabel dipergunakan untuk menggabungkan record-nya ke tabel yang lain. Jika
seorang pengguna salah memasukkan nilai field, maka artinta record tersebut
tidak akan dapat digabungkan ke tabel-tabel
yang lain.
d.
Penyaringan : pengguna mungkin ingin menyaring record yang ingin menyaring record yang
ingin dilihat dengan menggunakan formulir ini. Setiap field dalam formulir
dapat digunakan sebagai saringan
(filter). Penyaringan membantu mengatasi kelebihan informasi. Ia juga dapat
membatasi akses seorang pengguna terhadap data di dalam basis data jika ada
beberapa record tertentu yangt ingin dirahasiakan.
e.
Subformulir : terdapat dua baris navigasi, satu untuk formulir , dan satu untuk sub
formulir. Entri-entri ke dalam subformulir
secara otomatis akan duhubungkan dengan record formulir. Subformulir
membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang dibutuhkan dari data.
·
Laporan
(reports)
Merupakan
data teragregasi dari basis data yang di format dengan cara yang akan membantu
pengambilan. Satu asumsi dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak
terdapat detail pada record tingkat Terendah, maka record tingkat yang lebih
tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan.
·
Query
Merupakan
suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang
dipilih.
·
Bahasa Query
Terstruktur
Adalah kode
yang digunakan oleh sistem manajemen basis data relasional untuk mengerjakan
pekerjaan –pekerjaan basis datanya.
·
Pemrosesan
Basis data lanjutan
Pemrosesan
Analisis online telah menjadi hal yang semakin umum dalam peranti lunak sistem
manajemen basis data.
M. Menempatkan Sistem Manajemen Basis
Dalam Perspektif
Sistem manajemen basis data
memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya dan menyebarkan
data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrogaman
komputer yang berbiaya mahal .Setiap sisi teknologi informasi memiliki
keuntungan dan kerugiannya masing-masing sistem manajemen basis data juga
demikian :
v Keuntungan DBMS
·
Mengurangi Pengulangan data
Dengan cara mengurangi jumlah
data yang akan dikurangi, dan dibandingkan ketika file-file komputer disimpan
secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer
·
Mencapai independensi data
Spesifikasi data disimpan dalam
basis data itu sendiri daripada disetiap program aplikasi
·
Mengambil data dan informasi dengan
cepat
Sistem manajemen berbasis data
itu sendiri yang memberikan alat-alat seperti QBE dan SQL untuk mengakses data.
·
Keamanan yang lebih baik
Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan
keamanan yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan enkipsi
v Kerugian DBMS
·
Membeli peranti lunak yang mahal
DBMS berbasis komputer mikro,
meskipun harganya hanya beberapa ratus dolar, dapat menjadi pengeluaran yang
sangat besar bagi sebuah organisasi kecil.
·
Mendapatkan konfigurasi peranti keras
yang besar
Meningkatnya jumlah pengguna
yang didorong oleh kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada meningkatnya
jumlah sumber daya komputer untuk mengakses basis data
·
Memperkerjakan dan memelihara staf DBA
DBMS menuntut pengetahuan
khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus
ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.
B.
HUBUNGAN
ANTARA RECORD DATA
Del
Database Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam
menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan
(constraint) data dalam suatu sistem database.
Model data
yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam
database (Record Based Data Models), terdapat tiga jenis, yaitu :
1. Model Database Hirarki (Hierarchical
Database Model)
2. Model Database Jaringan (Network
Database Model)
3. Model Database Relasi (Relational
Database Model)
Model
database hirarki dan jaringan merupakan model database yang tidak banyak lagi
dipakai saat ini, karena adanya berbagai kelemahan dan hanya cocok untuk
struktur hirarki dan jaringan saja. Artinya tidak mengakomodir untuk berbagai
macam jenis persoalan dalam suatu sistem database. Yang paling banyak dipakai
saat ini adalah model database relasi, karena mampu mengakomodir berbagai
permasalahan dalam system database. Berikut keterangan tentang model database
ini. Model Database Relasi (Relational Database Model) Model database relasi
merupakan model database yang paling banyak digunakan saat ini, karena paling
sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuannya
dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database
dalam model ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris
(record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item
data (data value), tabeltabel yang ada di hubungkan (relationship) sedemikian rupa
menggunakan field-field kunci (Key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi
data.
Model
database relasi ini dikemukakan pertama kali oleh E.F. Codd, salah seorang
pakar dalam bidang database. Sering juga model ini disebut Database relasi.
Tingkatan Data Dalam Database Relasi Dalam suatu sistem database relasi, data
yang tersimpan dalam DBMS mempunyai tingkatan- tingkatan, sebagai berikut : a.
Karakter (Characters) Merupakan bagian terkecil dalam database, dapat berupa
karakter numerik (angka 0 s.d 9), huruf ( A - Z, a - z) ataupun
karakter-karakter khusus, seperti *, &. %, # dan lain-lain. Field atau
Attribute Merupakan bagian dari record yang menunjukkan suatu item data yang
sejenis, Misalnya : field nama, file NIM dan lain sebagainya. Setiap field harus
mempunyai nama dan tipe data tertentu. Isi dari field di sebut Data Value.
Dalam table database, field ini disebut juga kolom. b. Record atau Tupple
Tuple/Record adalah kumpulan data value dari attributee yang berkaitan sehingga
dapat menjelaskan sebuah entity secara lengkap. Misal : Record entity mahasiswa
adalah kumpulan data value dari field nobp, nama, jurusan dan alamat
per-barisnya.
Dalam
tabel database, Record disebut juga baris. c. Table/Entity Entity merupakan
sesuatu yang dapat diidentifikasi dari suatu sistem database, bisa berupa
objek, orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya akan disimpan di
database. Misal. Pada sistem database akademik, yang menjadi entity adalah,
mahasiswa, dosen, matakuliah dan lain-lain.
Komunikasi data
adalah proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan kode biner
melewati saluran transmisi dan peralatan switching dapat terjadi antara
komputer dengan komputer, komputer dengan terminal atau komputer dengan
peralatan. Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan
teknik pengolahan data. Komunikasi
Data dan Jaringan Komputer
- Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
- Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use).
- Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu sentralisasi.
- Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer.
- Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
- Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
- Mempercepat penyebarluasan informasi.
v Model Komunikasi Data
Komunikasi data berkaitan dengan pertukaran data diantara dua
perangkat yang terhubuang secara langsung yang memungkinkan adanya pertukaran
data antar kedua pihak.gambar 2.1 menggambarkan proses komunikasi data.
Gambar 2.1 Komunikasi Data
Pada gambar 2.1 terdapat
elemen-elemen dalam kunci model tersebut :
- Source (sumber) : Alat ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh telepon, Personal Computer (PC)
- Transmitter (pengirim): Biasanya data yang dibangkitkan dari sister sumber tidak ditransmisikansecara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi berurutan.
- Sistem transmisi : Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission)atau jarinagn komplek(complex network)yang menghubungkan antara sumber dengan tujuan (destination).
- Tujuan (destination) : menangkap data yang dihasilkan oleh receiver.
Jaringan
komunikasi dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari
interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari
beragam sumber telekomunikasi.
Suatu
jaringan terdiri dari link dan node. Istilah node digunakan untuk
merepresentasikan sentral, junction atau keduanya. Istilah link digunakan
untuk merepresentasikan kabel, peralatan transmisi, dan sebagainya. Sedangkan
trafik adalah informasi yang terdapat di dalam jaringan, yang mengalir melalui
link dan node.
Suatu
jaringan komunikasi merupakan sumber daya yang dapat dipakai secara bersamaan
(shared) oleh sejumlah end user untuk berkomunikasi dengan user lain yang
likasinya berjauhan. Tidak semua user menggunakan jaringan pada waktu yang
bersamaan, oleh karena itu merupakan suatu hal yang logis apabila sumber daya
jaringanyang sangat penting ini dipakai bersama-sama. Penggunaan sumber daya
secara bersamaan ini melahirkan konsep sentral.
1. LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan
komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu
gedung perkantoran atau kampus. Jarak antar komputer yang dihubungkan bias
mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasnya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps
sampi 100 Mbps. LAN menjadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk
memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file
server, printer, dan sebagainya.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang
cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya
berjauhan. Jangkauan MAN mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN
biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN
dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu
cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota yang lain
didalm suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan
kecepatan antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam
WAN, biaya untuk peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan biasanya jaringan
WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public.
4. GAN (Global Area Network)
GAN
merupakan suatau jarinagn yang menghubungkan Negara-negara diseluruh dunia.
Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100 Gbps dan
cakupannya mencakupi ribuan kilometer.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hasil dari
perencanaan sistem teknologi informasi dapat membantu mengalokasikan sumber –
sumber daya ke proyek – proyek sistem teknologi informasi yang penting dan
bermanfaat bagi organisasi. Hasil dari perencanaan ini didampingi dengan
anggaran biaya yang mencerminkan prioritas bisnis untuk sistem teknologi
informasi yang harus dikembangkan.
Diskusi
mengenai perencanaan strategi sering kali banyak membantu manajer – manajer
bisnis dan ahli – ahli sistem teknologi informasi dalam membuat keputusan yang
mendasar mengenai bagaimana sistem teknologi informasi akan diarahkan untuk
membantu bisnis organisasi.Dengan perencanaan yang baik, jika sesuatu yang
buruk terjadi mendadak di organisasi, maka organisasi sudah siap menghadapinya.
B.
Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh
dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.
Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu,
kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Daftar Pustaka
Hartono,Jogiyanto,2005,Sistem
Teknologi informasi,Edisi 3,penerbit Andi,Yogyakarta.
Irawan, Budhi (2005), Jaringan Komputer, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar